Administrasi Menurut Pendangan Para Akhli
Pengertian Administrasi baik sebagai ilmu maupun sebagai seni telah banyak dikemukakan para akhli dibidang administrasi. Berikut adalah beberapa definisi yang telah dikemukakan beberapa akhli, sebagai berikut :
1. Leonard D. White dalam Soewarno (1983:2)
“Administration is a process common to allgroup effort, public or private,civil or military, large scale or small scale…..etc” ( “Administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer usaha yang besar atau kecil…… dan sebagainya” )
2. H. A. Simon dan kawan-kawan dalam Harbani (2016:2)
“Administration as te activities of groups cooperating to accomplish common goals” ( Administrasi sebagai kegiatan daripada kelompok yang mengadakan kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama )
“Administration as te activities of groups cooperating to accomplish common goals” ( Administrasi sebagai kegiatan daripada kelompok yang mengadakan kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama )
3. Sondang Siagian (1992:2)
“Administrasi Adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna”.
“Administrasi Adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna”.
4. Pasolong (2016:3)
“Administrasi adalah pekerjaan terencana yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan atas dasar efektif, efisien dan rasional.”
“Administrasi adalah pekerjaan terencana yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan atas dasar efektif, efisien dan rasional.”
5. Prof. Dr. H. Makmur M.Si., (2015:60)
”Administrasi adalah sekumpulan manusia yang melakukan kerja sama dengan selalu menciptakan terjadinya pengaturan dan keteraturan, baik yang berkaitan dengan manusia maupun yang berhubungan dengan kegiatan atau aktivitas. Pengaturan yang tidak tepat akan menciptakan kekacauan, sedangkan keteraturan yang tidak tertata akan menciptakan kerumitan”.
”Administrasi adalah sekumpulan manusia yang melakukan kerja sama dengan selalu menciptakan terjadinya pengaturan dan keteraturan, baik yang berkaitan dengan manusia maupun yang berhubungan dengan kegiatan atau aktivitas. Pengaturan yang tidak tepat akan menciptakan kekacauan, sedangkan keteraturan yang tidak tertata akan menciptakan kerumitan”.
6. Dwight Waldo (1982:24),
Definisi lain, juga dikemukakan oleh Dwight Waldo (1982:24), yang menyatakan bahwa Administrasi adalah suatu bentuk daya upaya manusia yang kooperatip, yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi. Waldo dalam definisinya memuat beberapa istilah yaitu; daya upaya manusia, kooperatip dan tingkat rasionalitas yang tinggi.
Definisi lain, juga dikemukakan oleh Dwight Waldo (1982:24), yang menyatakan bahwa Administrasi adalah suatu bentuk daya upaya manusia yang kooperatip, yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi. Waldo dalam definisinya memuat beberapa istilah yaitu; daya upaya manusia, kooperatip dan tingkat rasionalitas yang tinggi.
Dalam uraiannya tentang administrasi, Waldo (1982:15-17), memberikan gambaran dengan merujuk pada peristiwa ledakan sebuah bom atom yang pertama tersiar dengan mencatat beberapa hal, sebagai berikut :
a. Ledakan Bom Atom yang demikian hebat menimbulkan perasaan takjub terhadap ilmu alam dan teknik yang memungkinkan terjadinya gejala yang dianggapnya ajaib itu berlangsung.
b. Waldo mengarahkan perhatiannya kepada prinsip-prinsip ilmu alam yang dirumuskan dan dicoba dengan hasil yang memuaskan oleh para akhli ilmu alam
c. Waldo juga menceritakan tentang kisah pemerintah AS yang menghasilkan ledakan bom Atom tersebut dilatar belakangi dengan keberhasilan pembangunan tentang manusia dan tekhnik.
d. “Manhattan Enginer District” telah dibangun pemerintah AS sebagai sub-bagian pemerintah dengan dana yang sangat besar, yang didalamnya telah dilatih ribuan orang dengan berbagai jenis keakhlian dengan berbagai bahan yang berasal dari seluruh dunia dengan berbagai fasilitas yang lengkap.
e. Menurut Waldo, keberhasilan Manhattan Enginer District sangat tergantung kepada berhasilnya penggunaan ledakan - ledakan nuklir guna kepentingan militer.
f. Waldo menyampaikan bahwa berdasarkan bukti-bukti, sebagian besar orang menganggap bahwa ledakan bom A itu adalah hasil ilmu pengetahuan alam belaka dan perhatian terhadap peranan Manhattan Enginer District hampir tidak ada.
g. Pertanyaan yang muncul bagi Waldo : “Tetapi tidak dapatkah kita berpegang pada suatu sudut pandangan yang lain bahwa Bom A adalah juga suatu hasil dalam lapangan ilmu kemanusiaan, disamping ilmu alam ?” Dalam penilaiannya, Waldo menyatakan bahwa ledakan itu tidak dapat diartikan sebagai suatu pernyataan kemenangan kemoralan manusia. Waldo bahkan menilai sebaliknya, walaupun peledakan itu tidak dapat dipisahkan dari penilaian terhadap perang dan
seluruh peralatannya yang serba modern.\
Dengan melihat uraian diatas, menurut Waldo, peledakan bom Atom itu adalah sebuah hasil tata cara kerjasama manusia. Waldo menyatakan bahwa didalam perspektif sejarah, pencapaian bom A itu adalah suatu hal yang luar biasa dalam tata cara kerjasama manusia yang mungkin tidak terbayang dalam khayal manusia primitip. Waldo menegaskan bahwa dibalik keberhasilan peledakan bom atom yang sangat hebat tersebut terdapat sebuah kerjasama antara orang-orang yang terlibat didalamnya dari berbagai keakhlian. Peristiwa ledakan sebuah bom, tidak terjadi hanya semata-mata keahlian dibidang pengetahuan alam, tetapi proses kerja yang melibatkan banyak orang tentunya memerlukan tata cara kerja yang sistematis yang menyangkut pengumpulan dan penggunaan berbagai sumber daya yang diperlukan dengan kemajuan teknologi.
Dalam hal kerjasama ini Waldo mengajukan contoh untuk memperjelas pengertiannya yaitu : jika dua orang menggulingkan sebuah batu yang tidak terguling oleh seorang saja diantara mereka, maka dapatlah dikatakan bahwa mereka telah bekerja sama. Hasilnya adalah batu yang terguling. Sebuah pertanyaan dalam hal kerjasama ini muncul, apakah kerja sama itu harus dilakukan secara sukarela ? Bagaimana jika kerjasama itu dilakukan karena terpaksa ? Apakah kerelaan atau keterpaksaan merupakan ukuran kerjasama dalam arti administrasi ? Waldo menjelaskan dalam bahasa Inggris, terdapat istilah kerjasama yang antagonistis ( kerjasama yang tidak secara sukarela) untuk membedakannya dengan kerjasama yang timbul secara sukarela. Bagi Waldo, Sukarela atau terpaksa, tetap merupakan suatu kerjasama. Pertanyaan lain muncul juga berkaitan dengan bentuk kerjasama yang rasionil. Dalam uraiannya Waldo menjelaskan dua hal : Pertama; Administrasi bukanlah satu-satunya kerjasama yang rasionil. Contoh yang dikemukakan adalah sistem perekonomian Amerika berdasar berdasar pada persaingan antara badan-badan usaha. Suatu bentuk kerjasama antagonistis. Kedua; Tujuan-tujuan tiap orang yang tergabung dalam suatu sistem administrasi secara umum berbeda dengan tujuan sistem administrasi itu sendiri yang telah ditentukan secara formil (Waldo, 1982:24)
Dalam hal penilaian perkembangan ilmu pengetahuan alam dalam hubungannya dengan pengetahuan sosial, Waldo menyatakan bahwa sepanjang jika ukurannya hanya menyangkut khusus yang berlaku dalam ilmu alam, seperti menyangkut dalil-dalil ilmu pasti, adalah suatu hal yang wajar jika ada penilaian yang menyatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan alam itu telah lebih maju dibanding dengan ilmu pengetahuan sosial. Dalam kaitannya dengan pengertian administrasi, ilustrasi diatas menjelaskan beberapa istilah dalam definisi tersebut diatas. Pengertian daya upaya dalam definisi itu menunjukkan suatu upaya atau berbagai upaya yang dilakukan dalam kegiatannya untuk mencapai tujuan. Istilah kooperatip dalam hal ini menggambarkan bahwa kegiatan dimaksud tidak hanya dilakukan seorang diri, akan tetapi oleh lebih dari satu orang yang disebut sebagai kerjasama. Sedangkan istilah rasionalitas yang tinggi menunjukkan bahwa kegiatanyang dilakukan atau segala daya upaya itu dilakukan dengan sadar, dengan sengaja, dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tetentu pencapaian tujuan, digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat rasionalitas. Tindakan yang rasionil menurut Waldo (1982) adalah suatu tindakan yang telah diperhitungkan secara tepat untuk merealisasikan tujuan tertenytu yang diinginkan dengan pengorbanan yang sedikit-dikitnya bagi realisasi tujuan-tujuan yang lain. Waldo juga mengajukan sebuah pertanyaan apakah setiap tindakan manusia itu selalu rasionil ? Bagi Waldo, dengan mendasarkan diri pada anggapan bahwa manusia selalu berusaha untuk menggunakan pikirannya, dengan jalan mengadakan suatu imbangan yang hati-hati antara alat dan tujuan untuk mencapai tujuan sebanyak-banyaknya.
seluruh peralatannya yang serba modern.\
Dengan melihat uraian diatas, menurut Waldo, peledakan bom Atom itu adalah sebuah hasil tata cara kerjasama manusia. Waldo menyatakan bahwa didalam perspektif sejarah, pencapaian bom A itu adalah suatu hal yang luar biasa dalam tata cara kerjasama manusia yang mungkin tidak terbayang dalam khayal manusia primitip. Waldo menegaskan bahwa dibalik keberhasilan peledakan bom atom yang sangat hebat tersebut terdapat sebuah kerjasama antara orang-orang yang terlibat didalamnya dari berbagai keakhlian. Peristiwa ledakan sebuah bom, tidak terjadi hanya semata-mata keahlian dibidang pengetahuan alam, tetapi proses kerja yang melibatkan banyak orang tentunya memerlukan tata cara kerja yang sistematis yang menyangkut pengumpulan dan penggunaan berbagai sumber daya yang diperlukan dengan kemajuan teknologi.
Dalam hal kerjasama ini Waldo mengajukan contoh untuk memperjelas pengertiannya yaitu : jika dua orang menggulingkan sebuah batu yang tidak terguling oleh seorang saja diantara mereka, maka dapatlah dikatakan bahwa mereka telah bekerja sama. Hasilnya adalah batu yang terguling. Sebuah pertanyaan dalam hal kerjasama ini muncul, apakah kerja sama itu harus dilakukan secara sukarela ? Bagaimana jika kerjasama itu dilakukan karena terpaksa ? Apakah kerelaan atau keterpaksaan merupakan ukuran kerjasama dalam arti administrasi ? Waldo menjelaskan dalam bahasa Inggris, terdapat istilah kerjasama yang antagonistis ( kerjasama yang tidak secara sukarela) untuk membedakannya dengan kerjasama yang timbul secara sukarela. Bagi Waldo, Sukarela atau terpaksa, tetap merupakan suatu kerjasama. Pertanyaan lain muncul juga berkaitan dengan bentuk kerjasama yang rasionil. Dalam uraiannya Waldo menjelaskan dua hal : Pertama; Administrasi bukanlah satu-satunya kerjasama yang rasionil. Contoh yang dikemukakan adalah sistem perekonomian Amerika berdasar berdasar pada persaingan antara badan-badan usaha. Suatu bentuk kerjasama antagonistis. Kedua; Tujuan-tujuan tiap orang yang tergabung dalam suatu sistem administrasi secara umum berbeda dengan tujuan sistem administrasi itu sendiri yang telah ditentukan secara formil (Waldo, 1982:24)
Dalam hal penilaian perkembangan ilmu pengetahuan alam dalam hubungannya dengan pengetahuan sosial, Waldo menyatakan bahwa sepanjang jika ukurannya hanya menyangkut khusus yang berlaku dalam ilmu alam, seperti menyangkut dalil-dalil ilmu pasti, adalah suatu hal yang wajar jika ada penilaian yang menyatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan alam itu telah lebih maju dibanding dengan ilmu pengetahuan sosial. Dalam kaitannya dengan pengertian administrasi, ilustrasi diatas menjelaskan beberapa istilah dalam definisi tersebut diatas. Pengertian daya upaya dalam definisi itu menunjukkan suatu upaya atau berbagai upaya yang dilakukan dalam kegiatannya untuk mencapai tujuan. Istilah kooperatip dalam hal ini menggambarkan bahwa kegiatan dimaksud tidak hanya dilakukan seorang diri, akan tetapi oleh lebih dari satu orang yang disebut sebagai kerjasama. Sedangkan istilah rasionalitas yang tinggi menunjukkan bahwa kegiatanyang dilakukan atau segala daya upaya itu dilakukan dengan sadar, dengan sengaja, dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tetentu pencapaian tujuan, digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat rasionalitas. Tindakan yang rasionil menurut Waldo (1982) adalah suatu tindakan yang telah diperhitungkan secara tepat untuk merealisasikan tujuan tertenytu yang diinginkan dengan pengorbanan yang sedikit-dikitnya bagi realisasi tujuan-tujuan yang lain. Waldo juga mengajukan sebuah pertanyaan apakah setiap tindakan manusia itu selalu rasionil ? Bagi Waldo, dengan mendasarkan diri pada anggapan bahwa manusia selalu berusaha untuk menggunakan pikirannya, dengan jalan mengadakan suatu imbangan yang hati-hati antara alat dan tujuan untuk mencapai tujuan sebanyak-banyaknya.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan dimuka, terdapat beberapa hal pokok yang menjadi pokus pembahasan dalam definisi tentang administrasi, yaitu :
1. Sekelompok orang (dua orang atau lebih)
2. Adanya kegiatan (aktivitas) bersama atau kerja sama
3. Tujuan bersama
4. Tingkat rasionalitas yang tinggi, efektif dan efisien
Tentang pokok-pokok tersebut, diantara para akhli sebagian menyebutnya sebagai unsur-unsur administrasi dan sebagian lagi menyebutnya sebagai ciri-ciri administrasi.
Istilah lain yang dikemukakan dalam definisi tentang administrasi adalah efisien, efektif dan rasional ( Pasolong, 2016). Menurut Pasolong, ketiga istilah itu disebut sebagai dimensi karakteristik dari administrasi. Sedangkan tujuan atau sasaran, kerjasama dan sarana disebut sebagai dimensi unsur dari administrasi.
Dari beberapa uraian dimuka, dapatlah disampaikan bahwa administrasi berdasarkan uraian yang dikemukakan Pasolong, dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi unsur-unsur administrasi dan dimensi ciri-ciri atau karakteristik dari administrasi. Dimensi unsur seperti disebutkan dimuka terdiri dari :
1. Dua orang atau lebih atau kelompok orang
2. Proses kerjasama (kegiatan bersama)
3. Tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
4. Adanya bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan
Sedangkan dimensi karakteristik , terdiri dari :
1. Efisien
2. Efektif, dan
3. Rasional
Dimensi unsur merupakan bagian pokok adanya upaya atau kegiatan manusia yang melakukan kerjasama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan dimensi karakteristik atau ciri merupakan indikator dalam kegiatan administrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar