5. Pembagian Kerja
Adanya
pembagian kerja akan menimbulkan departementasi. Struktur organisasi selalu
dipengaruhi oleh departemantasi. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
pembentukan departementasi sangat tergantung pada tujuan organisasi. Dalam
organisasi perusahaan pembagian kerja dapat dilakukan berdasarkan produksi, wilayah,
dan langganan. Dalam bidang pemerintahan
pada dasarnya depertementasi mencakup bidang tugas pokok dan tugas bantuan
(staf) tergantung pada bidang kerja departemen masing- masing. George R Terry (2016:92-95) menjelaskan bahwa
pembagian kerja dapat dilakukan berdasarkan :
a. Fungsi. Menurut Terry pembagian tugas berdasarkan
fungsi merupakan cara yang biasa diterapkan dan
mudah dipahami.
b. Produk; Pembagian
kerja berdasarkan produk adalah membagi pekerjaan atas dasar pekerjaan yang
pokok pada sebuah perusahaan/organisasi.
Hal yang utama dalam pembagian kerja ini adalah spesialisasi /keakhlian
tertentu. Pembagian kerja ini biasanya
disampingnya terdapat pula pembagian
kerja unit pendukung pekerjaan pokok yang tugasnya mendukung kelancaran tugas
pokok organisasi yang sering disebut pekerjaan staf.
c. Wilayah; Pembagian
kerja berdasarkan wilayah berkaitan dengan efisiensi waktu dan biaya. (Jarak dengan kondisi daerah tertentu sangat
menguntungkan)
d. Langganan; Tujuan
pembagian kerja ini terutama untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan. Titik
berat perhatian adalah para pembeli/pelanggan.
e.
Proses; Cara ini
biasanya dilakukan menurut proses pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesin
produksi. Pertimbangan teknologis dan ekonomis sangat diperhatikan
f.
Tim tugas; Pembagian kerja ini dilakukan berdasarkan tim
kerja yang dilakukan dari permulaan
sampai penyelesaian suatu tipe atau pekerjaan tertentu. Menurut Terry
biasanya hal ini dilakukan dalan proyek tertentu sampai selesainya proyek itu
dan kemudian dibibubarkan.
g. Matriks; Terry
menjelaskan bahwa cara pembagian kerja matriks adalah cara kerja yang relatif
baru. Menganut pengawasan ganda. Misalnya satu kegiatan berdasarkan teknis
(Vertikal) dan satu lagi atas dasar manajer (horisontal).
Dalam pembagian kerja, Terry membagi beberapa faktor yang
penting untuk dipertimbangkan, yaitu :
1. Memudahkan
koordinasi. Pembagian kerja perlu memperhatikan
kemudahan dalam koordinasi antara satu unit organisasi dengan unit organisasi
lainnya.
2. Memperlancar
pengawasan. Dengan mnempatkan seorang anggota
manajer yang berkompetensi didalam
setiap unit organisasi.
3. Manfaat spesialisasi.
Terry menjelaskan bahwa pembagian tugas
atas dasar keahklian memang baik dalam pengorganisasian, terutama apabila dibutuhkan keahlian dan
pengetahuan yang bersifat khusus.
4. Menghemat biaya.
Membentuk struktur organisasi berkaitan dengan kemungkinan penambahan biaya.
Oleh karena itu pembagian kerja / pembentukan unit – unit baru perlu dilakukan
dengan mempelajari biaya yang diperlukan dibandingkan dengan sumbangannya
terhadap organisasi.
5. enekankan pada
hubungan antar manusia. Faktor ini sangat penting disamping mempertimbangkan
faktor-faktor yang bersifat materialistis.
Dalam kehidupan manusia,
sangat banyak ditemukan fenomena kerja sama. Contoh fenomena itu seperti
menonton, keluarga, kerumunan. Namun demikian, kerja sama seperti itu tidak
termasuk dalam pengertian bentuk kerja sama administratif. Ulbert (2011).
Menurut Ulbert, fenomena kerja sama administratif hanya dilakukan apabila dilakukan pengaturan pembagian kerja yang
berlangsung dalam suatu organisasi. Pembagian kerja dalam proses kerja sama
akan meningkatkan hasil yang lebih baik. Ada beberapa hal menurut Ulbert bahwa
kerja sama akan lebih baik jika dilakukan pembagia kerja. Pertama; Dengan adanya pembagian kerja akan tersusun spesialisasi, sehingga orang
dapat bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Kedua; Dengan
adanya pembagia kerja, akan terjadi strukturisasi dan funsionalisasi kerja. Ada beberapa alasan pentingnya
pembagian kerja dalam organisasi, yaitu :
1. Karena orang
berbeda dalam pembawaan, kemampuan serta kecakapan dan mencapai ketangkasan
yang besar dengan spesialisasi,
2.
Karena orang yang
sama tidak dapat berada pada didua tempat pada saat yang sama,
3.
Karena seseorang
tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama,
4. Karena bidang
pengetahuan dan keahlian begitu luas sehingga seseorang dalam rentangan
hidupnya tidak mungkin mengetahui lebih banyak kecuali sebagian kecil dari
padanya. Luther Gullick (1937) dalam
Sutarto (1983:93)
Berdasarkan uraian dimuka dapat disimpulkan bahwa
pembagian kerja dalam organisasi sebagaimana diuraikan oleh Luther
Gullick, pada dasarnya dilakukan karena
keterbatasan kemampuan manusia. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembagian kerja
adalah agar proses kerja sama dapat mencapai tujuan yang lebih baik. Namun demikian, untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik itu perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi, antara
lain koordinasi, pembiayaan, pengawasan dan hubungan antar manusia. Pembagian
kerja dalam bentuknya dapat dilakukan berdasarkan fungsi, produk, wilayah,
langganan dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar