Tipe Rasionalitas
Kata rasional adalah kata yang sering terdengar dalam pergaulan sehari-hari. Misalnya : Kalau bicara itu yang rasional ya ! Dalam suatu acara ngaji filsafat, Fahruddin Faiz menjelaskan 4 tipe rasional. Sebegai berikut.
1. Rasionalitas Praktis
Melakukan sesuatu sesuai tujuannya. Mungkin tak masuk akal tapi yang penting tujuannya tercapai. Contoh : diperjalanan tiba-tiba Sabuk celana putus, bagaimana cara menanggulanginya ? dengan mengikatkan tali plastik rapia, lalu ditutupi baju yang penting celana tidak melorot. Yang penting butuhnya apa, tujuannya apa, lakukan. Selesai. Itulah rasionalitas praktis. Contoh lain ; Baca surat al Ihlas 3X sama dengan tamat baca qur’an 3X. ya sudahlah tak perlu lagi mikir baca seluruh ayat alquran. Baca saja Al Ikhlas 3x. Yang penting tujuannya tercapai.
2. Rasionalitas teoritis
Lawan dari rasionalitas praktis adalah rasionalitas teoritis. Yang masuk akal, pakai analitis deduksi, induksi, pakai dasar-dasar rasional. Ini pakai mikir yang dalam dengan dasar2 rasional.
3. Rasionalitas substantif.
Ini gabungan antara rasionalitas praktis dengan rasionalitas teroritis. Teoritis tapi ditujukan untuk praktis tak usah pakai kembang-kembang mikir. Kadang Rasionalitas ini pakai teori iya tapi setelah itu harus melakukan apa untuk apa.. Bukan sekedar teoritis tapi tidak ujug-ujug praktis. Jadi semacam gabungan antara praktis dan teoritis. Contoh rasional substantif : Contoh rasionalitas substantif adalah tindakan yang diukur dari hasil tindakan tersebut, dengan memperhatikan keterbatasan yang ada. Berikut adalah beberapa contoh rasionalitas substantif: Seseorang menabung untuk menjadi kaya, Seseorang lebih berhati-hati pada malam hari, Seseorang memilih makanan yang enak, Penyandang disabilitas memilih untuk menempuh pendidikan keguruan.
4. Rasionalitas formal.
Memenuhi aturan, contoh : ketentuan kuliah harus pakai sepatu. Apa hubungannya sepatu dengan kuliah ? Apakah jika tidak pakai sepatu, kuliahnya tidak tercapai.? Tapi itulah mungkin ada peraturan kampus waktu kuliah harus bersepatu, Jadi secara formal ditentukan, apakah jika kuliah tidak pakai sepatu ilmunya tidak masuk ? Dalam rasionalitas ini yang dituntut adalah memenuhi peraturan. Peraturan yang harus dipenuhi. Misalnya: Demo harus selesai tepat jam 06.00 sore. Lalu ada pertanyaan apa hubungannya demo dengan jam enam sore. Bukankah demo waktu malam itu lebih enak, tidak panas dan lebih semangat. Tapi itulah ketentuan formal yang harus dipatuhi. Jadi rasional formal itu tidak harus masuk akal, ada juga sisi praktisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar