1.
Bentuk-Bentuk Organisasi
Dalam berbagai bahasan, istilah bentuk organisasi disebut juga disebut struktur organisasi. Struktur organisasi
merupakan kerangka dalam rangka organisasi itu beroperasi. Diantara berbagai
pakar yang membahas tentang organisasi, adalah :
A.
G.R.Terry, Lesly
W. rue (2016),
Terry
dan Lesly menjelaskan secara panjang
lebar tentang struktur organisasi. Menurut Terry, struktur organisasi yang tepat akan dapat
menolong untuk mencapai pelaksanaan kegiatan organisasi dengan baik. Walaupun
terdapat banyak bentuk struktur organisasi, semuanya itu hanya merupakan
variasi dari 3( tiga ) bentuk dasar organisasi : Organisasi Garis, organisasi
garis dan staf , dan organisasi matriks. Terry menjelaskan ketiga bentuk
organisasi itu adalah : Pertama ; Organisasi Garis adalah struktur organisasi
yang paling sederhana. Ciri-ciri organisasi itu adalah terdapat mata rantai
vertikal antara berbagai-bagai tungkat organisasi, Semua anggota organisasi
menerina perintah melalui suatu rantai komando. Menurut Terry, segi yang paling
penting dari dari organisasi garis adalah pekerjaan dari semua satuan
organisasi secara langsung dilibatkan dalam
produksi dan pemesaran barang - barang dan jasa organisasi itu, Struktur
kekuasaan jelas. Kejelasan ini memungkinkan peningkatan pengambilan keputusan
yang cepat, menghindarkan praktek pelemparan kewajiban dan menyalahkan orang
lain. Disamping ada keuntungannya, menurut Terry, terdapat juga kekurangannya, yaitu dapat memungkinkan perluasan tugas-tugas
para menejer yang berlebihan dan menanggung kewajiban yang sangat luas.
Kekuarangan lainnya adalah dapat menyebabkan organisasi terlampau tergantung
kepada satu atau dua orsang pemegang
kunci nyang mampu melaksanakan berbagai kewajiban tanggung jawab ). Struktur organisasi ini sangat sederhana sehingga
sangat banyak terdapat dalam organisasi-organisasi
kecil. Kedua; Struktur organisasi
Garis dan Staf. Bentuk organisasi ini
disebabkan adanya penambahan staf akhli kepada organisasi garis sehingga
tercipta bentuk Organisasi Garis dan Staf, Terry menjelaskan perbedaan fungsi dari kedua
hal pokok antara bentuk organisasi garis
dan staf. Organisasi garis merupakan fungsi yang secara langsung terlibat dalam produksi dan pemasaran
barang-barang atau jasa-jasa atau dalam istilah lain fungsi pokok dari
organisasi atau pelaksanaan tugas pokok organisasi. Sedangkan fungsi staf mempunyai fungsi nasehat dan bersifat
pendukung terhadap pelaksanaan tugas pokok dan pemeliharaan organisasi agar tercapai lebih efisien. Fungsi organisasi
staf mempermudah tercapainya tujuan –tujuan utama secara tidak langsung. Para
anggota organisasi staf biasanya adalah
para akhli pada bidang tertentu dan bertugas menyampaikan rekomendasi kepada
para petugas pada organisasi garis. Beberapa
contoh adalah fungsi staf dibidang kepegawaian, penelitian dan pengembangan,
latihan kepegawaian dsbalam pelaksanaannya, menurut Terry, diantara kedua
fungsi itu sering terjadi persengketaan. Ada beberapa sebab yang mendasarinya
antara lain : terdapat keengganan dari
para meneger organisasi garis untuk menerima rekomendasi atau nasihat dari para
manager staf, adanya campur tangan manager staf tentang masalah – masalah pekerjaan
organisasi garis. Sering juga terjadi ada ketimpangan pengalaman diantara manager
organisasi garis dengan manager organisasi staf. Pada umumnya manager staf
masih berusia muda dan manager garis berusia tua yang telah banyak pengalaman
menganggap manager staf kurang pengalaman yang menimbulkan keengganan dari
manager garis untuk mengikuti nasehat
staf. Secara ringkas dapat dikatakan tidak terdapat saling percaya diantara
manager garis dan staf dapat menimbulkan masalah atau sengketa (konflik). Ketiga ; Bentuk organisasi Matriks.
Bentu organisasi ini seringkali dinamakan Project
Organisation. Dalam suatu struktur
matriks, setiap orang yang bekerja pada suatu proyek secara resmi diperbantukan
kepada proyek dan kepada bagian asalnyaatau bagian pangkalnya. Kekuasaan dan
tanggung jawab manajer meliputi keuangan
(biaya), kualitas – kualitas dan masa –penyelesaian. Beberapa hal pokok yang
dilakukan dalam organisasi matriks,:
1.
Pegawai yang
menjabat sebagtai manajer berasal dari departemen fungsionalnya.
2.
Dikembangkan suatu
organisasi garis datar untuk proyek itu
3.
Membiarkan fungsi
garis vertikal induk dalam suatu hubungan penyokongan dengan organisasi proyek.
4.
Selama bekerja di
proyek, pegawai-pegawai organisasi fungsional ditugaskan dan dinilai oleh
manajer proyek.
5.
Bila proyek telah
selesai maka personalia fungsional kembali ke bagian – bagian fungsional.
Suatu keuntungan tentang organisasi matriks menurut Terry adalah : kombinasi antara orang-orang dengan
sumber daya yang digunakan pada proyek,
dengan mudah dapat diubah untuk memenuhi keperluan proyek. Dan kelemahan yang
potensial adalah organisasi matrik
dapat berakhir dengan suatu sengketa
mengenai siapa yang mempunyai kekuasaan.
B.
Sondang
P. Siagian (1992).
Sondang menjelaskan bahwa sebagai wadah kegiatan
administrasi, organisasi dapat dilihat dari 3(tiga) sudut pandang, yaitu :
1.
Melihat organisasi
sebagai suatu struktur
2.
Menyoroti
organisasi sebagai wadah juga berarti
melakukan analisis terhadap berbagai tipe organisasi.
3.
Penerapan
prinsip-prinsip organisasi
Istilah bentuk organisasi, diantara para pakar terdapat
juga yang menyebutnya sebagai tipe
organisasi. Kedua istilah itu dalam berbagai pembahasan sering dipertukarkan. Dalam
membahas organisasi sebagai wadah
kegiatan administrasi, Siagian menjelaskan bentuk organisasi dengan 5 (lima) tipe organisasi,
yaitu :
a.
Tipe Lini
b.
Tipe Lini dan Staf
c.
Tipe Funsional
d.
Tipe Matriks, dan
e.
Tipe Panitia
Menurut Sondang diantara kelima tipe tersebut tidak ada
satupun yang tepat digunakan untuk
mewadahi semua jenis kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Hal ini disebabkan masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya.
Bagaimana memilih bentuk organisasi yang cocok, dalam hal
ini, Sondang memberi petunjuk bahwa bentuk
organisasi lini, cocok digunakan jika
sbb :
a.
Organisasi masih
berukuran kecil,
b.
Jumlah karyawan
masih sedikit dan oleh karenanya masih saling mengenal secara pribadi,
c.
Tugas yang diemban
tidak rumit,
d.
Produk organisasi
relatif homogen,
e.
Hubungan atasan
bawahan masih bersifat personal,
f.
Pengetahuan dan
keterampilan yang dituntut dari para karyawan tidak terlalu spesifik,
g.
Sarana dan
prasarana kerja relatid masih sederhana,
Gambar
3.1 Organisasi Lini
Sumber :
Sondang Siagian (1992)
Sebagai suatu struktur ada 5 (lima) hal harus tergambar, yaitu :
a.
Jenjang Hirarkhi
jabatan - jabatan manajerial yang jelas sehingga terlihat “Siapa bertanggung
jawab kepada siapa “
b.
Pelembagaan
berbagai jenis kegiatan operasional sehingga nyata jawaban terhadap pertanyaan
: “Siapa yang melakukan apa”
c.
Berbagai saluran
komunikasi yang terdpat dalam
orgaqnisasi sebagai jawaban terhadap pertsanyaan : “Siapa yang berhubungan dengan siapa dan
untuk kepentingan apa”?
d.
Jaringan informasi
yang dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan, baik yang sifatnya institusional
maupujn individual.
e.
Hubungan antara
satu satuan kerja dengan berbagai satuan
kerja lainnya
Bentuk organisasi berikutnya adalah bentuk/tipe
organisasi Lini dan Staf. Menurut Sondang, beberapa ciri untuk tipe lini dan staf, yaitu
:
a.
Jumlah karyawan yang dipekerjakan besar
b.
Sudah dapat
delinisasi yang jelas antara tugas poko dengan tugas /kegiatan penunjang,
c.
Tuntutan
pengetahuan dan keterampilan yang spesifik sudah tinggi,
d.
Hubungan langsung
antara atasan dengan semua karyawan sudah tidak mungkin lagi,
e.
Sudah diperlukan
beberapa jenjang jabatan manajerial,
f.
Kecanggilan sarana
dan prasarana sudah merupakan salah satu persyaratan yang penting untuk
dipenuhi,
g.
Terdapat
diversifikasi kegiatan dalam usaha mencapai tujuan dan berbagai sasran
organisasi.
Gambar 3.2
Organisasi Lini dan Staf
Sumber : Sondang Siagian, (1992)
Dalam hal lembaga /organisasi bergerak dalam kegiatan
yang bagian-bagiannya menyelenggarakan aktivitas yang sangat spesifik/
spesialistis, seperti misalnya toko serba ada, lembaga penelitian dan
pengembangan, tipe organiasi yang paling cocok menurut Sodang adalah organisasi
tipe fungsional.
Gambar : 3.3
Tipe Organisasi Funsional
Kelompok Fungsional, seperti Para Peneliti
|
Sumber : Sondang Siagian, (1992)
Dipandang tepat, tipe organisasi ini (fungsional), jika
memenuhi syarat-syarat :
a.
Para karyawan
terlibat dalam kegiatan yang sangat
spesialistik
b.
Diperlukan hubungan
atasan bawahan yang relatif lentur,
c.
Otonomi
satuan-satuan kerja organisasi relatif besar,
d.
Sifat pekerjaan
menuntut daya inovasi dan kreativitas yang tinggi para pelaksananya
e.
Tingkat delegasi
wewenang, terutama dalam hal pengembalian keputusan yang teknikal dan
operasional tinggi,
f.
Jenjang jabatan
manajerial relatif kecil, sedangkan sebaliknya jenjang jabatan profesioanl
lebih besar.
Satu lagi tipe organisasi yang disarankan menurut Sondang
adalah tipe organisasi matriks. Ada dua ciri khas dalam tipe ini, yaitu
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan secara terprogram dan satuan-satuan kerja
yang melaksanakannya secara terkoordinasi tergambar sekaligus dalam satu
matriks. Ada beberapa faktor pertimbangan untuk menggunakan tipe organisasi
ini, yaitu :
1.
Besar kecilnya organisasi
2.
Jumlah karyawan
3.
Sifat tugas
4.
Jenis berbagai
kegiatan
5.
Beban kerja
6.
Jenis sarana dan
prasarana yang diperlukan,
7.
Rentang kendali,
8.
Pola pendelegasian
wewenang
9.
Pola hubungan atsan
bawahan
10.
Tinggat formalisasi
perumusan tugas. Sondang Siagian (1992)
Gambar 3.4.
Organisasi
Matriks Suatu Sekolah Tinggi
Kegiatan
Pejabat
|
Program
|
Pendidikan
|
Penelitian
|
Pengabdian Masyarakat
|
Pembantu
Ketua I
|
|
|
|
Pembantu
Ketua II
|
|
|
|
Pembantu
Ketua III
|
|
|
|
Ketua
Jurusan
|
|
|
|
Sumber : Sondang Siagian, (1992)
Sondang menjelaskan bahwa dengan memilih tipe organisasi
matriks terdapat dua hal pokok yang dipertimbangkan, yakni :
1.
Semua kegiatan yang
dilakukan organisasi secara terus menerus oleh tenaga purna waktu telah
tertampung dalam wadah terpilih;
2.
Semua tugas,
wewenang dan tanggung jawab telah terbagi habis dan tidak ada kegiatran
yangbberinduk pada lebih dari satu satuan kerja.
Sebuah pertanyaan timbul : Bagaimana pelaksanaanya dalam praktek apakh tidak ada lagi tugas baru
yang muncul ? Menurut Sondang, dalam praktek keadaannya berbeda ada saja tugas
baru yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Bqanyak faktor yang menjadi
penyebabnya. Dengan adanya berbagai
perubahan, mungkin akan menyebabkan timbulnya tugas baru yang harus
diselesaikan organisasi. Tugas tersebut dalam penangannannya mungkin akan
berlaku selamanya atau hanya bersifat sementara (temporer). Dalam hal ini teori organisasi memungkinkan
untuk membukan cara dalam mengatasinya yaitu dengan membentuk panitia.
Pembentukan panitia dimungkinkan menurut Sondang dengan berpedoman pada dua
syarat, yaitu :
1.
Timbul tugas-tugas
baru sebagai akibat dari perubahan baik internal maupun eksternal yang tidak
atau sukar diperhitungkan sebelumnya.
2.
Timbul tugas yang
sangat penting tetapi diketahui tidak akan berlanjut sehingga tidak perlu
dilembagakan secara fungsional dalam bentuk permanen.
Tentang panitia ini ada dua kemungkinan berkaitan dengan
tugas yang laksanakan, pertama; jika
tugas ini berlanjut, kedua; jika tugas itu berakhir setelah selesai
dilaksanakan. Dalam hal tugas berakhir, maka organisasi panitia dibubarkan,
tetapi jika berlanjut maka harus terjadi pengalihan tugas dari panitia kepada satuan kerja yang secara fungsional
harus menanganinya.
C.
Husaini Usman (2011)
Struktur organisasi menurut Husaini Usman (2011) dibagi
kedalam 6(enam) macam, yaitu : (1).
Garis, (2). Garis dan Staf, (3). Fungsional, (4) Devisional, (5). Organisasi
Komite/Panitia, (6). Matriks.
1.
Struktur Organisasi Garis (Line Authority Structure)
Husaini, menyatakan bahwa stuktur ini adalah struktur
organisasi tertua dan paling sederhana. Penggunaannya biasanya pada organisasi kecil
yang anggotanya relatif sedikit. Pimpinan
organisasi biasanya pemilik atau pemegang saham paling besar. Menurut Husaini
struktur organisasi garis disebut juga struktur organisasi militer. Dalam
penjelasannya menyatakan bahwa dalam organisasi militer otoritas berlaku dari
puncak sampai ke dasar. Garis Otoritas dari atas ke bawah disebut garis komando.
Sebagai jawaban dari otoritas adalah pertanggungjawaban yang dalam istilah lain
disebut akuntabilitas. Garis ini berasal dari bawahan (sebagai penerima
perintah) ke atasan / pimpinan (pemberi perintah). Delegasi wewenang dan
alur komando langsung pada setiap bagiandibawahnya
berdasarkan hierarki yang ada.
Husaini disamping memberikan penjelasan tentang struktur
organisasi, juga menjelaskan tentang keuntungan dan kerugian dalam menggunakan
struktur organisasi garis, yaitu :
A.
Keuntungan :
a.
Sederhana sehingga
mudah dipahami,
b.
Pembagian tugas dan
wewenang cukup jelas.
c.
Adanya kesatuan
komando sehingga memudahkan pemeliharaan disiplin dan tanggung jawab, dan
d.
Pengambilan
keputusan cepat karena komunikasi mudah.
B.
Kerugian.
a.
Kaku (tidak luwes),
b.
Kemungkinan otoriter
tinggi,
c.
Ketergantungan
kepada seseorang tinggi sehingga mudah kacau kalau seseorang tidak berfungsi
semestinya,
d.
Terlalu banyak
menumpuki atasan hal-hal yang kecil dan sangat teknis karena atasan harus
menyetujui hal-hal kecil karena atasan
harus menyetujui kegiatan-kegiatan bawahannya dahulu, dan
e.
Merintangi
kreativitas bawahan karena bawahan takut ide-idenya tidak disetujui.
2.
Struktur
Organisasi Garis dan Staf
Dalam struktur organisasi Lini dan Staf menurut
Husaini terdapat dua kelompok
anggota organisasi yang berpengaruh dalam menjalankan roda/kegiatan organisasi.
Kedua kelompok itu adalah :
a.
Kelompok anggota
organisasi yang menjalankan tugas pokok
b.
Kelompok anggota
organisasi yang melaksanakan tugas
berdasarkan keahlian yang disebut staf.
Kelompok
pertama berkaitan langsung dengan tugas-tugas pokok organisasi untuk mencapai
tujuan sedangkan kelompok kedua tugas yang dilaksanakan adalah memberikan
saran sesuai keahliannya kepada kelompok
pertama (unit operasional) dan kelompok pertama dapat menerima saran itu dan
dapat dijadikan sebagai pedomanpelaksanaan.
Dalam menggunakan struktur
organisasi lini dan staf, terdapat
keuntungan dan kerugian, yaitu;
A.
Keuntungan.
a.
Pembagian tugas
yang jelas antara kelompok yang menjalankan tugas pokok organisasi dengan tugas
penunjang,
b.
Keputusan biasanya
diambil dengan pertimbangan yang matang oleh semua anggota organisasi,
c.
Kemampuan bakat
yang berbeda-beda dapat saling mengisi,
d.
Ahli-ahli dalam
staf dapat menghasilkan pekerjaan yang bermutu tinggi,
e.
Penghargaan
terhadap keahlian tinggi, dan
f.
Mengturangi beban
kerja manajer line dari pekerjaan yang sangat tehnis.
B. Kerugian
a.
Kelompok orang yang
berada dalam garisdihadapkan pada dua atasan, yaitu atasan yang berhak
memerintah dan pimpinan staf yang berhak memberikan saran,
b.
Saran staf mungkin
kurang tepat dan sukar dilaksanakan,
c.
Orang-orang pada
garis cenderung mengabaikan saran staf, dan
d.
Menimbulkan
kekacauan bila tugas tidak dirumuskan dengan jelas.
1.
Organisasi Fungsional.
Organisasi fungsional menurut Husaini dedifinisikan
sebagai organisasi yang pembagian tugas atas para pejabatnyadisesuaikan dengan
bidang keahliannya. Jika diperinci ada beberapa hal yang lebih pokok, yaitu :
(1). Tidak terlalu menekankan pada hierarki struktural, akan tetapi pada sifat
dan fungsi yang dilaksanakan, (2). Bawahan dapat menerima perintah dari
beberapa pejabat dan mempertanggungjawabkannya kepada pejabat masing-masing, (3). Struktur organisasi fungsional terdiri
atas spesialis staf yang dapat
melaksanakan otoritas langsung atas
beberapa departemen garis. Contoh yang diberikan dalam hal ini adalah struktur
organisasi para guru yang mengajar pada sebuah lembaga pendidikan.
Bagaimanapun terdapat keuntungan dan kerugaian pada
organisasi fungsional menurut Huasini, yaitu :
A.
Keuntungan.
1.
Perencanaan dapat
dilakukan dengan baik dengan memusatkan keahlian masing-masing,
2.
Spesialisasi staf
dapat dimanfaatkan secara optimal (efektif dan efisien),
3.
Koordinasi mudah
dilaksanakan,
4.
Memungkinkan
pengawasan manajemen puncak lebih ketatterhadap fungsi-fungsi,
5.
Pekerjaan otak berpisah dengan pekerjaan otot
B.
Kerugian.
1.
Tidak jelas siapa
yang bertanggung jawab secara penuh atas suatu pekerjaan,
2.
Banyak atasan
membingungkan bawahan,
3.
Saling mementingkan
funsinya masing-masing shingga menimbulkan konflik –konflik antar fungsi,
4.
Sukar melakukan
mutasi.
4. Organisasi-
Organisasi Devisional.
Husaini menjelaskan bahwa jika
sebuah perusahaan telah banyak menghasilkan produk, maka struktur organisasi fungsional
sudah tidak efektif lagi dalam pengelolaan organisasi. Jalan keluar yang dapat ditempuh adalah dengan
cara membentuk devisi-devisi semi otonomi. Devisi-devisi ini merancang,
memproduksi dan memasarkan jasa dan produk masing-masing. Pembentukan struktur
dapat dilakukan dengan mengikuti pembagian devisi, misalnya atas dasar produk,
wilayah, pelanggan, proses, dan perlatan.
Penggunaan struktur organisasi
devisional, menurut Husaini memiliki keuntungan dan kerugian, sebagai berikut:
A.
Keuntungan.
1.
Koordinasi dan
wewenang dapat memberi tanggapan yang cepat dan tepat,
2.
Pengembangan dan
implementasi strategi organisasi dekat dengan lingkungannya yang khas,
3.
Rumusan
tanggungjawab jelas dengan kinerja yang diukur dari masing-masing devisi,
4.
Manajer puncak
dapat memusatkan pikiran pada kebijakan strategis,
5.
Sesuai untuk
lingkungan yang cepat berubah,
6.
Mempertahankan
spesifikasi fungsional setiap devisi, dsan
7.
Wadah latihan yang
baik bagi setiap manager strategis.
B.
Kerugian.
1.
Berkembangnya
persaingan kurang sehat atas potensi sumber daya organisasi dan konflik tugas
dengan prioritas,
2.
Masalah – masalah
didelegasikan kepada manaje-manajer devisi,
3.
Biaya operasional
organisasi meningkat,
4.
Tidak samanya
kebijakan antar devisi, dan
5.
Duplikasi sumber
daya organisasi.
5. Struktur Organisasi
Komite / Panitia.
Struktur organisasi komite
atau panitian menurut Husaini adalah sekumpulan orang yang membentuk satu
kelompok yang disebut komite atau panitia. Menurut Husaini ada beberapa keuntungan
dan kerugian dengan penggunaan struktur organisasi panitia/komite, antara lain
:
A.
Keuntungan.
1.
Keputusan lebih
berkualitas karena dipikirkan bersama-sama,
2.
Meningkatkan
penerimaan kelompok karena setiap orang diundang untuk berpartisipasi,
3.
Meningkatkan koordinasi,
4.
Tempat latihan bagi
manajer,
5.
Pembagian kekuasaan,
6.
Menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan
B.
Kerugian.
1.
Pengambilan
keputusan menjadi lama karena harus melalui diskusi terlebih dahulu,
2.
Pemborosan waktu,
tenaga dan uang,
3.
Dominasi individu,
4.
Adanya kompromi lebih
dahulu,
5.
Kurangnya tanggung
jawab individu karena sudah ada tanggung jawab bersama.
6. Struktur
Organisasi Matriks.
Struktur organisasi matriks ini, menurut Husaini adalah
merupakan penyempurnaan dari organisasi fungsional. Orang-orang atau anggota
organisasi yang ditempatkan pada setiap sel merupakan gabungan antara staf dan
produk (lini). Keuntungan dan kerugian penggunaan struktur organisasi ini
adalah sbb:
1.
Keuntungan.
1.
Efisiensi
penggunaan menajer-manajer fungsional,
2.
Luwes menghadapi
perubahan,
3.
Keunggulan tekhnis,
4.
Meningkatkan motivasi
kerja, dan
5.
Pengembangan diri.
2.
Kerugian.
1.
Terjadinya konflik
karena terjadi pertanggungjawaban ganda yang dapat menimbulkan kebingungan dan
kebijakan-kebijakan yang kontradiktif serta pertentangan kekuasaan yang
mengarah pada perdebatan atas suatu pekerjaan,
2.
Pimpinan tidak
terbiasa bekerja secara tradisional,
3.
Memerlukan hubungan
vertikal dan horizontal,
4.
Memerlukan lebih
banyak keterampilan antar pribadi,
5.
Mengandung resiko
timbulnya anarki, dan
6.
Sangat mahal untuk
diterapkan.
Tentang kerugian dari struktur orgabisasi matriks,
Husaini menyatakan bahwa sa;lah satu kerugiannya adalah Sangat mahal apabila
strutur organisasi ini diterapkan. Apa atau faktor apa penyebab menjadi mahal
tidak ada penjelasan lebih lanjut.
Berdasarkan
uraian dimuka, dapat disimpulkan bahwa
bentuk atau struktur organisasi sangat penting dalam hubungannya sebagai wadah
kegiatan administrasi. Terdapat beberapa macam bentuk yang penggunaannya sangat
tergantung pada kondisi yang dihadapi. Pertama; Bentuk organisasi yang paling dasar adalah Lini (Garis) dan Staf. Kedua;
bentuk itu bisa /dapat digabung dalam penggunaannya sebagai bentuk Lini dan
Staf dengan pemisahan tugas yang tegas bahwa organisasi lini bekerja untuk
melaksanakan tugas pokok sedangkan organisasi staf melaksanakan tugas bantuan
atau dukungan terhadap organisasi lini. Ketiga; Bentuk organisasi lainnya
seperti panitia, dan Keempat;
bentuk atau struktur organisasi
matriks. Penggunaan struktur organisasi ini terutama untuk menyelesaikan tugas organisasi
yang bersifat sementara (temporer).
Masing-masing bentuk organisasi memiliki
keuntungan dan kerugiannya sehingga dalam penerapannya disesuaikan dengan
kondisi dan permasalahan yang dihadapi.
Dalam
penerapannya, organisasi memiliki kultur tertentu yang berbeda dengan
organisasi lainnya. Kultur tersebut sangat berguna sebagai perekat diantara
para anggota dan sebagai identitas organisasi yang bersangkutan.