Rabu, 21 Agustus 2019

Pembagian Kerja


5.  Pembagian Kerja
Adanya pembagian kerja akan menimbulkan departementasi. Struktur organisasi selalu dipengaruhi oleh departemantasi. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembentukan departementasi sangat tergantung pada tujuan organisasi. Dalam organisasi perusahaan pembagian kerja dapat dilakukan berdasarkan produksi, wilayah, dan langganan.  Dalam bidang pemerintahan pada dasarnya depertementasi mencakup bidang tugas pokok dan tugas bantuan (staf) tergantung pada bidang kerja departemen masing- masing.  George R Terry (2016:92-95) menjelaskan bahwa pembagian kerja dapat dilakukan berdasarkan :
a.   Fungsi.  Menurut Terry pembagian tugas berdasarkan fungsi merupakan cara yang biasa  diterapkan dan  mudah  dipahami.
b.     Produk; Pembagian kerja berdasarkan produk adalah membagi pekerjaan atas dasar pekerjaan yang pokok pada sebuah perusahaan/organisasi.  Hal yang utama dalam pembagian kerja ini adalah spesialisasi /keakhlian tertentu.  Pembagian kerja ini biasanya disampingnya  terdapat pula pembagian kerja unit pendukung pekerjaan pokok yang tugasnya mendukung kelancaran tugas pokok organisasi yang sering disebut pekerjaan staf.
c.   Wilayah; Pembagian kerja berdasarkan wilayah berkaitan dengan efisiensi waktu dan biaya.  (Jarak dengan kondisi daerah tertentu sangat menguntungkan)
d.   Langganan; Tujuan pembagian kerja ini terutama untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan. Titik berat perhatian adalah para pembeli/pelanggan.
e.         Proses; Cara ini biasanya dilakukan menurut proses pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesin produksi. Pertimbangan teknologis dan ekonomis sangat diperhatikan
f.         Tim tugas;  Pembagian kerja ini dilakukan berdasarkan tim kerja yang dilakukan dari permulaan  sampai penyelesaian suatu tipe atau pekerjaan tertentu. Menurut Terry biasanya hal ini dilakukan dalan proyek tertentu sampai selesainya proyek itu dan kemudian dibibubarkan.
g.     Matriks; Terry menjelaskan bahwa cara pembagian kerja matriks adalah cara kerja yang relatif baru. Menganut pengawasan ganda. Misalnya satu kegiatan berdasarkan teknis (Vertikal) dan satu lagi atas dasar manajer (horisontal).
Dalam pembagian kerja, Terry membagi beberapa faktor yang penting untuk dipertimbangkan, yaitu :
1.      Memudahkan koordinasi. Pembagian kerja  perlu memperhatikan kemudahan dalam koordinasi antara satu unit organisasi dengan unit organisasi lainnya.
2.      Memperlancar pengawasan. Dengan mnempatkan  seorang anggota manajer  yang berkompetensi didalam setiap unit organisasi.
3.     Manfaat spesialisasi. Terry menjelaskan bahwa  pembagian tugas atas dasar keahklian memang baik dalam pengorganisasian,  terutama apabila dibutuhkan keahlian dan pengetahuan yang bersifat khusus.
4.      Menghemat biaya. Membentuk struktur organisasi berkaitan dengan kemungkinan penambahan biaya. Oleh karena itu pembagian kerja / pembentukan unit – unit baru perlu dilakukan dengan mempelajari biaya yang diperlukan dibandingkan dengan sumbangannya terhadap organisasi.
5.  enekankan pada hubungan antar manusia. Faktor ini sangat penting disamping mempertimbangkan faktor-faktor yang bersifat materialistis.
            Dalam kehidupan manusia, sangat banyak ditemukan fenomena kerja sama. Contoh fenomena itu seperti menonton, keluarga, kerumunan. Namun demikian, kerja sama seperti itu tidak termasuk dalam pengertian bentuk kerja sama administratif. Ulbert (2011). Menurut Ulbert, fenomena kerja sama administratif hanya dilakukan apabila  dilakukan pengaturan pembagian kerja yang berlangsung dalam suatu organisasi. Pembagian kerja dalam proses kerja sama akan meningkatkan hasil yang lebih baik. Ada beberapa hal menurut Ulbert bahwa kerja sama akan lebih baik jika dilakukan pembagia kerja.  Pertama;  Dengan adanya pembagian kerja  akan tersusun spesialisasi, sehingga orang dapat bekerja sesuai dengan bidang keahliannya.  Kedua; Dengan adanya pembagia kerja, akan terjadi strukturisasi dan funsionalisasi  kerja. Ada beberapa alasan pentingnya pembagian kerja dalam organisasi, yaitu :
1.    Karena orang berbeda dalam pembawaan, kemampuan serta kecakapan dan mencapai ketangkasan yang besar dengan spesialisasi,
2.        Karena orang yang sama tidak dapat berada pada didua tempat pada saat yang sama,
3.        Karena seseorang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama,
4.    Karena bidang pengetahuan dan keahlian begitu luas sehingga seseorang dalam rentangan hidupnya tidak mungkin mengetahui lebih banyak kecuali sebagian kecil dari padanya. Luther Gullick  (1937) dalam Sutarto (1983:93)
Berdasarkan uraian dimuka dapat disimpulkan bahwa pembagian kerja dalam organisasi sebagaimana diuraikan oleh Luther Gullick,  pada dasarnya dilakukan karena keterbatasan kemampuan manusia. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembagian kerja adalah agar proses kerja sama dapat mencapai tujuan yang lebih baik.  Namun demikian, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik itu perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain koordinasi, pembiayaan, pengawasan dan hubungan antar manusia. Pembagian kerja dalam bentuknya dapat dilakukan berdasarkan fungsi, produk, wilayah, langganan dsb.

Tipe Organisasi


1.        Bentuk-Bentuk Organisasi       
Dalam berbagai bahasan, istilah  bentuk organisasi disebut juga disebut  struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan kerangka dalam rangka organisasi itu beroperasi. Diantara berbagai pakar yang membahas tentang organisasi, adalah :
A.     G.R.Terry, Lesly W. rue (2016),
            Terry dan Lesly  menjelaskan secara panjang lebar tentang struktur organisasi. Menurut Terry,  struktur organisasi yang tepat akan dapat menolong untuk mencapai pelaksanaan kegiatan organisasi dengan baik. Walaupun terdapat banyak bentuk struktur organisasi, semuanya itu hanya merupakan variasi dari 3( tiga ) bentuk dasar organisasi : Organisasi Garis, organisasi garis dan staf , dan organisasi matriks. Terry menjelaskan ketiga bentuk organisasi itu adalah :  Pertama ;  Organisasi Garis adalah struktur organisasi yang paling sederhana. Ciri-ciri organisasi itu adalah terdapat mata rantai vertikal antara berbagai-bagai tungkat organisasi, Semua anggota organisasi menerina perintah melalui suatu rantai komando. Menurut Terry, segi yang paling penting dari dari organisasi garis adalah pekerjaan dari semua satuan organisasi secara langsung dilibatkan dalam  produksi dan pemesaran barang - barang dan jasa organisasi itu, Struktur kekuasaan jelas. Kejelasan ini memungkinkan peningkatan pengambilan keputusan yang cepat, menghindarkan praktek pelemparan kewajiban dan menyalahkan orang lain. Disamping ada keuntungannya, menurut Terry,  terdapat juga kekurangannya,  yaitu dapat memungkinkan perluasan tugas-tugas para menejer yang berlebihan dan menanggung kewajiban yang sangat luas. Kekuarangan lainnya adalah dapat menyebabkan organisasi terlampau tergantung kepada  satu atau dua orsang pemegang kunci nyang mampu melaksanakan berbagai kewajiban  tanggung jawab ).  Struktur organisasi ini sangat sederhana sehingga sangat banyak terdapat  dalam organisasi-organisasi kecil. Kedua; Struktur organisasi Garis dan Staf. Bentuk organisasi ini  disebabkan adanya penambahan staf akhli kepada organisasi garis sehingga tercipta bentuk Organisasi Garis dan Staf,  Terry menjelaskan perbedaan fungsi dari kedua hal pokok antara bentuk organisasi  garis dan staf. Organisasi garis merupakan fungsi yang secara langsung  terlibat dalam produksi dan pemasaran barang-barang atau jasa-jasa atau dalam istilah lain fungsi pokok dari organisasi atau pelaksanaan tugas pokok organisasi. Sedangkan fungsi  staf mempunyai fungsi nasehat dan bersifat pendukung terhadap pelaksanaan tugas pokok dan pemeliharaan organisasi  agar tercapai lebih efisien. Fungsi organisasi staf mempermudah tercapainya tujuan –tujuan utama secara tidak langsung. Para anggota organisasi staf  biasanya adalah para akhli pada bidang tertentu dan bertugas menyampaikan rekomendasi kepada para petugas pada organisasi garis.  Beberapa contoh adalah fungsi staf dibidang kepegawaian, penelitian dan pengembangan, latihan kepegawaian dsbalam pelaksanaannya, menurut Terry, diantara kedua fungsi itu sering terjadi persengketaan. Ada beberapa sebab yang mendasarinya antara lain :  terdapat keengganan dari para meneger organisasi garis untuk menerima rekomendasi atau nasihat dari para manager staf, adanya campur tangan manager staf tentang masalah – masalah pekerjaan organisasi garis. Sering juga terjadi ada ketimpangan pengalaman diantara manager organisasi garis dengan manager organisasi staf. Pada umumnya manager staf masih berusia muda dan manager garis berusia tua yang telah banyak pengalaman menganggap manager staf kurang pengalaman yang menimbulkan keengganan dari manager  garis untuk mengikuti nasehat staf. Secara ringkas dapat dikatakan tidak terdapat saling percaya diantara manager garis dan staf dapat menimbulkan masalah atau sengketa (konflik). Ketiga ; Bentuk organisasi Matriks. Bentu organisasi ini seringkali dinamakan Project Organisation.  Dalam suatu struktur matriks, setiap orang yang bekerja pada suatu proyek secara resmi diperbantukan kepada proyek dan kepada bagian asalnyaatau bagian pangkalnya. Kekuasaan dan tanggung jawab manajer  meliputi keuangan (biaya), kualitas – kualitas dan masa –penyelesaian. Beberapa hal pokok yang dilakukan dalam organisasi matriks,:
1.        Pegawai yang menjabat sebagtai manajer berasal dari departemen fungsionalnya.
2.        Dikembangkan suatu organisasi garis datar untuk proyek itu
3.        Membiarkan fungsi garis vertikal induk dalam suatu hubungan penyokongan dengan organisasi proyek.
4.        Selama bekerja di proyek, pegawai-pegawai organisasi fungsional ditugaskan dan dinilai oleh manajer proyek.
5.        Bila proyek telah selesai maka personalia fungsional kembali ke bagian – bagian fungsional.
Suatu keuntungan tentang organisasi matriks menurut Terry  adalah : kombinasi antara orang-orang dengan sumber daya  yang digunakan pada proyek, dengan mudah dapat diubah untuk memenuhi keperluan proyek. Dan kelemahan yang potensial adalah  organisasi matrik dapat  berakhir dengan suatu sengketa mengenai siapa yang mempunyai kekuasaan.

B.   Sondang P. Siagian (1992).
Sondang menjelaskan bahwa sebagai wadah kegiatan administrasi, organisasi dapat dilihat dari 3(tiga) sudut pandang, yaitu :
1.        Melihat organisasi sebagai suatu struktur
2.        Menyoroti organisasi  sebagai wadah juga berarti melakukan analisis terhadap berbagai tipe organisasi.
3.        Penerapan prinsip-prinsip organisasi
Istilah bentuk organisasi, diantara para pakar terdapat juga yang  menyebutnya sebagai tipe organisasi. Kedua istilah  itu dalam  berbagai pembahasan sering dipertukarkan. Dalam membahas  organisasi sebagai wadah kegiatan administrasi, Siagian   menjelaskan bentuk  organisasi dengan 5 (lima) tipe organisasi, yaitu :
a.     Tipe Lini
b.     Tipe Lini dan Staf
c.     Tipe Funsional
d.    Tipe Matriks, dan
e.     Tipe Panitia
Menurut Sondang diantara kelima tipe tersebut tidak ada satupun yang tepat digunakan  untuk mewadahi semua jenis  kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini disebabkan masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya.
Bagaimana memilih bentuk organisasi yang cocok, dalam hal ini, Sondang memberi petunjuk  bahwa bentuk organisasi lini, cocok digunakan  jika sbb :
a.         Organisasi masih berukuran kecil,
b.        Jumlah karyawan masih sedikit dan oleh karenanya masih saling mengenal secara pribadi,
c.         Tugas yang diemban tidak rumit,
d.        Produk organisasi relatif homogen,
e.         Hubungan atasan bawahan masih bersifat personal,
f.         Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut dari para karyawan tidak terlalu spesifik,
g.        Sarana dan prasarana kerja relatid masih sederhana,

                  Gambar  3.1  Organisasi  Lini

Pimpinan

Pimpinan

Pimpinan

Pelaksana

Pelaksana


Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

 










Sumber : Sondang Siagian (1992)

Sebagai suatu struktur  ada 5 (lima) hal  harus tergambar, yaitu :
a.       Jenjang Hirarkhi jabatan - jabatan manajerial yang jelas sehingga terlihat “Siapa bertanggung jawab kepada siapa “
b.      Pelembagaan berbagai jenis kegiatan operasional sehingga nyata jawaban terhadap pertanyaan : “Siapa yang melakukan apa”
c.       Berbagai saluran komunikasi  yang terdpat dalam orgaqnisasi sebagai jawaban terhadap pertsanyaan  : “Siapa yang berhubungan dengan siapa dan untuk kepentingan apa”?
d.      Jaringan informasi yang dapat digunakan  untuk berbagai kepentingan, baik yang sifatnya institusional  maupujn individual.
e.       Hubungan antara satu  satuan kerja dengan berbagai satuan kerja lainnya
Bentuk organisasi berikutnya adalah  bentuk/tipe  organisasi Lini dan Staf.   Menurut Sondang,  beberapa ciri untuk tipe lini dan staf, yaitu :
a.     Jumlah karyawan yang dipekerjakan besar
b.    Sudah dapat delinisasi yang jelas antara tugas poko dengan tugas /kegiatan penunjang,
c.    Tuntutan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik sudah tinggi,
d.   Hubungan langsung antara atasan dengan semua karyawan sudah tidak mungkin lagi,
e.    Sudah diperlukan beberapa jenjang jabatan manajerial,
f.     Kecanggilan sarana dan prasarana sudah merupakan salah satu persyaratan yang penting untuk dipenuhi,
g.    Terdapat diversifikasi kegiatan dalam usaha mencapai tujuan dan berbagai sasran organisasi.

Gambar 3.2 Organisasi Lini dan Staf

  Pimpinan
 

Pimpinan Pelaksana
Pimpinan Pelaksana

Pimpinan Pelaksana

Pembantu Pimpinan
Pelaksana
Pelaksana

Pelaksana

 












Sumber : Sondang Siagian, (1992)

Dalam hal lembaga /organisasi bergerak dalam kegiatan yang bagian-bagiannya menyelenggarakan aktivitas yang sangat spesifik/ spesialistis, seperti misalnya toko serba ada, lembaga penelitian dan pengembangan, tipe organiasi yang paling cocok menurut Sodang adalah organisasi tipe fungsional.

Gambar : 3.3
Tipe Organisasi Funsional

  Pimpinan
Manajer
Manajer
Manajer
Manajer
Kelompok Fungsional, seperti Para Peneliti
 










Sumber : Sondang Siagian, (1992)

Dipandang tepat, tipe organisasi ini (fungsional), jika memenuhi syarat-syarat :
a.         Para karyawan terlibat dalam kegiatan yang sangat  spesialistik
b.        Diperlukan hubungan atasan bawahan yang relatif lentur,
c.         Otonomi satuan-satuan kerja organisasi relatif  besar,
d.        Sifat pekerjaan menuntut daya inovasi dan kreativitas yang tinggi para pelaksananya
e.         Tingkat delegasi wewenang, terutama dalam hal pengembalian keputusan yang teknikal dan operasional tinggi,
f.         Jenjang jabatan manajerial relatif kecil, sedangkan sebaliknya jenjang jabatan profesioanl lebih besar.

Satu lagi tipe organisasi yang disarankan menurut Sondang adalah tipe organisasi matriks. Ada dua ciri khas dalam tipe ini, yaitu kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan secara terprogram dan satuan-satuan kerja yang melaksanakannya secara terkoordinasi tergambar sekaligus dalam satu matriks. Ada beberapa faktor pertimbangan untuk menggunakan tipe organisasi ini, yaitu :
1.         Besar kecilnya organisasi
2.        Jumlah karyawan
3.        Sifat tugas
4.        Jenis berbagai kegiatan
5.        Beban kerja
6.        Jenis sarana dan prasarana yang diperlukan,
7.        Rentang kendali,
8.        Pola pendelegasian wewenang
9.        Pola hubungan atsan bawahan
10.    Tinggat formalisasi perumusan tugas. Sondang Siagian (1992)

Gambar 3.4.
Organisasi Matriks  Suatu Sekolah Tinggi
       Kegiatan
Pejabat
Program
Pendidikan
Penelitian
Pengabdian Masyarakat
Pembantu
Ketua I



Pembantu
Ketua II



Pembantu
Ketua III



Ketua
Jurusan




Sumber : Sondang Siagian, (1992)

Sondang menjelaskan bahwa dengan memilih tipe organisasi matriks terdapat dua hal pokok yang dipertimbangkan, yakni :
1.        Semua kegiatan yang dilakukan organisasi secara terus menerus oleh tenaga purna waktu telah tertampung dalam wadah terpilih;
2.        Semua tugas, wewenang dan tanggung jawab telah terbagi habis dan tidak ada kegiatran yangbberinduk pada lebih dari satu satuan kerja.
Sebuah pertanyaan timbul : Bagaimana pelaksanaanya  dalam praktek apakh tidak ada lagi tugas baru yang muncul ? Menurut Sondang, dalam praktek keadaannya berbeda ada saja tugas baru yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Bqanyak faktor yang menjadi penyebabnya.  Dengan adanya berbagai perubahan, mungkin akan menyebabkan timbulnya tugas baru yang harus diselesaikan organisasi. Tugas tersebut dalam penangannannya mungkin akan berlaku selamanya atau hanya bersifat sementara (temporer).  Dalam hal ini teori organisasi memungkinkan untuk membukan cara dalam mengatasinya yaitu dengan membentuk panitia. Pembentukan panitia dimungkinkan menurut Sondang dengan berpedoman pada dua syarat, yaitu :
1.        Timbul tugas-tugas baru sebagai akibat dari perubahan baik internal maupun eksternal yang tidak atau sukar diperhitungkan sebelumnya.
2.        Timbul tugas yang sangat penting tetapi diketahui tidak akan berlanjut sehingga tidak perlu dilembagakan secara fungsional dalam bentuk permanen.
Tentang panitia ini ada dua kemungkinan berkaitan dengan tugas yang laksanakan, pertama; jika tugas ini berlanjut, kedua; jika tugas itu berakhir setelah selesai dilaksanakan. Dalam hal tugas berakhir, maka organisasi panitia dibubarkan, tetapi jika berlanjut maka harus terjadi pengalihan tugas dari panitia  kepada satuan kerja yang secara fungsional harus menanganinya.

C.         Husaini Usman (2011)
Struktur organisasi menurut Husaini Usman (2011) dibagi kedalam 6(enam) macam, yaitu :  (1). Garis,  (2). Garis dan Staf,  (3). Fungsional,  (4) Devisional, (5). Organisasi Komite/Panitia, (6). Matriks.
1.        Struktur Organisasi Garis (Line Authority Structure)
Husaini, menyatakan bahwa stuktur ini adalah struktur organisasi tertua dan paling sederhana.  Penggunaannya biasanya pada organisasi kecil yang anggotanya relatif sedikit.  Pimpinan organisasi biasanya pemilik atau pemegang saham paling besar. Menurut Husaini struktur organisasi garis disebut juga struktur organisasi militer. Dalam penjelasannya menyatakan bahwa dalam organisasi militer otoritas berlaku dari puncak sampai ke dasar. Garis Otoritas dari atas ke bawah disebut garis komando. Sebagai jawaban dari otoritas adalah pertanggungjawaban yang dalam istilah lain disebut akuntabilitas. Garis ini berasal dari bawahan (sebagai penerima perintah) ke atasan / pimpinan (pemberi perintah). Delegasi wewenang  dan
alur komando langsung pada setiap bagiandibawahnya berdasarkan hierarki yang ada.
Husaini disamping memberikan penjelasan tentang struktur organisasi, juga menjelaskan tentang keuntungan dan kerugian dalam menggunakan struktur organisasi garis, yaitu :
A.      Keuntungan :
a.         Sederhana sehingga mudah dipahami,
b.         Pembagian tugas dan wewenang cukup jelas.
c.         Adanya kesatuan komando sehingga memudahkan pemeliharaan disiplin dan tanggung jawab, dan
d.        Pengambilan keputusan cepat karena komunikasi mudah.
B.       Kerugian.
a.         Kaku (tidak luwes),
b.         Kemungkinan otoriter tinggi,
c.         Ketergantungan kepada seseorang tinggi sehingga mudah kacau kalau seseorang tidak berfungsi semestinya,
d.        Terlalu banyak menumpuki atasan hal-hal yang kecil dan sangat teknis karena atasan harus menyetujui hal-hal kecil  karena atasan harus menyetujui kegiatan-kegiatan bawahannya dahulu, dan
e.         Merintangi kreativitas bawahan karena bawahan takut ide-idenya tidak disetujui.
2.         Struktur Organisasi Garis dan Staf
Dalam struktur organisasi Lini dan Staf  menurut  Husaini  terdapat dua kelompok anggota organisasi yang berpengaruh dalam menjalankan roda/kegiatan organisasi. Kedua kelompok itu adalah :
a.         Kelompok anggota organisasi yang menjalankan tugas pokok
b.        Kelompok anggota organisasi yang melaksanakan tugas  berdasarkan keahlian yang disebut staf.
Kelompok pertama berkaitan langsung dengan tugas-tugas pokok organisasi untuk mencapai tujuan sedangkan kelompok kedua tugas yang dilaksanakan adalah memberikan saran  sesuai keahliannya kepada kelompok pertama (unit operasional) dan kelompok pertama dapat menerima saran itu dan dapat dijadikan sebagai pedomanpelaksanaan.
            Dalam menggunakan struktur organisasi lini dan staf, terdapat  keuntungan dan kerugian, yaitu;
A.       Keuntungan.
a.         Pembagian tugas yang jelas antara kelompok yang menjalankan tugas pokok organisasi dengan tugas penunjang,
b.         Keputusan biasanya diambil dengan pertimbangan yang matang oleh semua anggota organisasi,
c.         Kemampuan bakat yang berbeda-beda dapat saling mengisi,
d.        Ahli-ahli dalam staf dapat menghasilkan pekerjaan yang bermutu tinggi,
e.         Penghargaan terhadap keahlian tinggi, dan
f.          Mengturangi beban kerja manajer line dari pekerjaan yang sangat tehnis.
B.   Kerugian
a.         Kelompok orang yang berada dalam garisdihadapkan pada dua atasan, yaitu atasan yang berhak memerintah dan pimpinan staf yang berhak memberikan saran,
b.         Saran staf mungkin kurang tepat dan sukar dilaksanakan,
c.         Orang-orang pada garis cenderung mengabaikan saran staf, dan
d.        Menimbulkan kekacauan bila tugas tidak dirumuskan dengan jelas.
1.        Organisasi Fungsional.
Organisasi fungsional menurut Husaini dedifinisikan sebagai organisasi yang pembagian tugas atas para pejabatnyadisesuaikan dengan bidang keahliannya. Jika diperinci ada beberapa hal yang lebih pokok, yaitu : (1). Tidak terlalu menekankan pada hierarki struktural, akan tetapi pada sifat dan fungsi yang dilaksanakan, (2). Bawahan dapat menerima perintah dari beberapa pejabat dan mempertanggungjawabkannya kepada pejabat masing-masing,  (3). Struktur organisasi fungsional terdiri atas  spesialis staf yang dapat melaksanakan  otoritas langsung atas beberapa departemen garis. Contoh yang diberikan dalam hal ini adalah struktur organisasi para guru yang mengajar pada sebuah lembaga pendidikan.
Bagaimanapun terdapat keuntungan dan kerugaian pada organisasi fungsional menurut Huasini, yaitu :
A.     Keuntungan.
1.         Perencanaan dapat dilakukan dengan baik dengan memusatkan keahlian masing-masing,
2.         Spesialisasi staf dapat dimanfaatkan secara optimal (efektif dan efisien),
3.         Koordinasi mudah dilaksanakan,
4.         Memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketatterhadap fungsi-fungsi,
5.         Pekerjaan otak  berpisah dengan pekerjaan otot
B.     Kerugian.
1.         Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab secara penuh atas suatu pekerjaan,
2.         Banyak atasan membingungkan bawahan,
3.         Saling mementingkan funsinya masing-masing shingga menimbulkan konflik –konflik antar fungsi,
4.         Sukar melakukan mutasi.

4.    Organisasi- Organisasi  Devisional.
            Husaini menjelaskan bahwa jika sebuah perusahaan telah banyak menghasilkan produk, maka struktur organisasi fungsional sudah tidak efektif lagi dalam pengelolaan organisasi.  Jalan keluar yang dapat ditempuh adalah dengan cara membentuk devisi-devisi semi otonomi. Devisi-devisi ini merancang, memproduksi dan memasarkan jasa dan produk masing-masing. Pembentukan struktur dapat dilakukan dengan mengikuti pembagian devisi, misalnya atas dasar produk, wilayah, pelanggan, proses, dan perlatan.
            Penggunaan struktur organisasi devisional, menurut Husaini memiliki keuntungan dan kerugian, sebagai berikut:
A.      Keuntungan.
1.         Koordinasi dan wewenang dapat memberi tanggapan yang cepat dan tepat,
2.         Pengembangan dan implementasi strategi organisasi dekat dengan lingkungannya yang khas,
3.         Rumusan tanggungjawab jelas dengan kinerja yang diukur dari masing-masing devisi,
4.         Manajer puncak dapat memusatkan pikiran pada kebijakan strategis,
5.         Sesuai untuk lingkungan yang cepat berubah,
6.         Mempertahankan spesifikasi fungsional setiap devisi, dsan
7.         Wadah latihan yang baik bagi setiap manager strategis.
B.       Kerugian.
1.         Berkembangnya persaingan kurang sehat atas potensi sumber daya organisasi dan konflik tugas dengan prioritas,
2.         Masalah – masalah didelegasikan kepada manaje-manajer devisi,
3.         Biaya operasional organisasi meningkat,
4.         Tidak samanya kebijakan antar devisi, dan
5.         Duplikasi sumber daya organisasi.
5.    Struktur Organisasi Komite / Panitia.
            Struktur organisasi komite atau panitian menurut Husaini adalah sekumpulan orang yang membentuk satu kelompok yang disebut komite atau panitia. Menurut Husaini ada beberapa keuntungan dan kerugian dengan penggunaan struktur organisasi panitia/komite, antara lain :
A.      Keuntungan.
1.         Keputusan lebih berkualitas karena dipikirkan bersama-sama,
2.         Meningkatkan penerimaan kelompok karena setiap orang diundang untuk berpartisipasi,
3.         Meningkatkan  koordinasi,
4.         Tempat latihan bagi manajer,
5.         Pembagian kekuasaan,
6.         Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
B.       Kerugian.
1.         Pengambilan keputusan menjadi lama karena harus melalui diskusi terlebih dahulu,
2.         Pemborosan waktu, tenaga dan uang,
3.         Dominasi individu,
4.         Adanya kompromi lebih dahulu,
5.         Kurangnya tanggung jawab individu karena sudah ada tanggung jawab bersama.

6.    Struktur Organisasi Matriks.
            Struktur organisasi matriks ini, menurut Husaini adalah merupakan penyempurnaan dari organisasi fungsional. Orang-orang atau anggota organisasi yang ditempatkan pada setiap sel merupakan gabungan antara staf dan produk (lini). Keuntungan dan kerugian penggunaan struktur organisasi ini adalah sbb:
1.        Keuntungan.
1.         Efisiensi penggunaan menajer-manajer fungsional,
2.         Luwes menghadapi perubahan,
3.         Keunggulan tekhnis,
4.         Meningkatkan motivasi kerja, dan
5.         Pengembangan diri.
2.        Kerugian.
1.         Terjadinya konflik karena terjadi pertanggungjawaban ganda yang dapat menimbulkan kebingungan dan kebijakan-kebijakan yang kontradiktif serta pertentangan kekuasaan yang mengarah pada  perdebatan atas suatu pekerjaan,
2.         Pimpinan tidak terbiasa bekerja secara tradisional,
3.         Memerlukan hubungan vertikal dan horizontal,
4.         Memerlukan lebih banyak keterampilan antar pribadi,
5.         Mengandung resiko timbulnya anarki, dan
6.         Sangat mahal untuk diterapkan.
Tentang kerugian dari struktur orgabisasi matriks, Husaini menyatakan bahwa sa;lah satu kerugiannya adalah Sangat mahal apabila strutur organisasi ini diterapkan. Apa atau faktor apa penyebab menjadi mahal tidak ada penjelasan lebih lanjut.
Berdasarkan uraian dimuka,  dapat disimpulkan bahwa bentuk atau struktur organisasi sangat penting dalam hubungannya sebagai wadah kegiatan administrasi. Terdapat beberapa macam bentuk yang penggunaannya sangat tergantung pada kondisi  yang dihadapi. Pertama; Bentuk organisasi yang  paling dasar adalah  Lini (Garis) dan Staf.  Kedua; bentuk itu bisa /dapat digabung dalam penggunaannya sebagai bentuk Lini dan Staf  dengan  pemisahan tugas  yang tegas  bahwa organisasi lini bekerja untuk melaksanakan tugas pokok sedangkan organisasi staf melaksanakan tugas bantuan atau  dukungan terhadap organisasi lini. Ketiga; Bentuk organisasi lainnya seperti panitia, dan  Keempat;  bentuk atau struktur organisasi  matriks. Penggunaan struktur organisasi ini  terutama untuk menyelesaikan tugas organisasi yang bersifat sementara (temporer).
 Masing-masing bentuk organisasi memiliki keuntungan dan kerugiannya sehingga dalam penerapannya disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi.
Dalam penerapannya, organisasi memiliki kultur tertentu yang berbeda dengan organisasi lainnya. Kultur tersebut sangat berguna sebagai perekat diantara para anggota dan sebagai identitas organisasi yang bersangkutan.

  4 Ciri Generasi Milenial Apakah anda suka gadget   dan Ambisius ?   Mungkin kedengarannya agak aneh pertanyaan diatas. Tapi gadget d...