1. Kultur Organisasi
Kultur organisasi adalah bagian dari kultur sosial.
Dengan kata lain kultur organisasi merupakan bagian dari kultur nasional Sondang
(1992:1530). Menurut Sondang pemahaman
tentang kultur organisasi sangat penting karena merupakan salah satu
variabel yang sangat berpengaruh pada
perilaku para anggota organisasi tertentu.
Bagaimana pentingnya kultur organisasi dan apa fungsi kultur organisasi,
Sondang menguraikan fungsi kultur itu dalam
sebuah organisasi dan sekaligus menjelaskan bagaimana agar kultur
itu dapat terselenggara dengan baik. Ada
5 (lima) fungsi kultur dalam organisasi menurut Sondang, yaitu :
1.
Sebagai penentu
batas perilaku dalam arti menentukan apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik, menentukan mana yang benar dan salah.
2.
Menumbuhkan jati
diri suatu organisasi dan para anggotanya.
3.
Menumbuhkan
komitmen kepada kepentingan bersama diatas kepentingan individual atau kelompok sendiri.
4.
Sebagai tali
pengikat bagi seluruh anggota organisasi.
5.
Sebagai alat
pengendali perilaku anggota organisasi yang bersangkutan.
Pada dasarnya kelima fungsi itu merupakan perilaku dalam
suatu organisasi yang ditengarai sebagai
kebiasaan (habit), sangat abstrak namun dalam
implikasinya sangat konkret. Kultur sosial dapat dilihat pada perilaku
individu, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam suatu organisasi
perilaku individu mengadaptasi kode perilaku yang berlaku dalam sutu organisasi
tertentu. Dengan demikian kultur organisasi dalam hal ini merupakan batasan
perilaku bagi anggota organisasi yang bersangkutan.
Dalam praktek tentu perlu dipikirkan
bagaimana agar kultur itu dapat diimplementasikan dengan baik, Sondang (1992)
menjelaskan hal tersebut sebagai proses sosialisasi dalam 3(tga) tahap, sbb:
1.
Sejak dini para
anggota baru suatu organisasi harus diberikan kesadaran bahwa untuk dapat
diterima sebagai anggota organisasi yang baik, ia perlu menerima kultur
organisasi. Dalam hal ini dijelaskan bahwa tahap awal karier organisasi anggota
baru sudah pasti membawa serta serangkaian nilai , sikap dan harapan tertentu
yang sangat mungkin berbeda dengan kultur organisasi yang bersangkutan.
2.
Pengenalan dan
pemahaman kultur organisasi, atasan langsung
perlu menjelaskan aspek-aspek kultur organisasi yang harus diketahui
pegawai baru sehingga persepsi rekan kerjanya, pekerjaannya dan organisasi
secara keseluruhan dapat sama dengan
persepsi organisasi secara keseluruhan.Sekaligus juga menjelaskan berbagai
penyesuaian yang harus dilakukan.
3.
Tahap ketiga adalah
terjadi metamorfosis. Artinya dalam diri pegawai baru yang bersangkutan terjadi
berbagai perubahan yang diharapkan
sehingga ia benar-benar menjadi anggota organisasi selama yang
bersangkutan meniti karier dalam organisasi tersebut. Sondang (1992:154-155)
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana agar seorang
anggota organisasi dapat berhasil menyesuaikan diri dengan kultur organisasi. Sondang
menjelaskan bahwa paling sedikit ada 4 (empat)
hal yang perlu diketahui dan
dipahami oleh pegawai baru, yaitu : mengetahui sejarah organisasi, ritual yang
berlaku dalam organisasi, simbol-simbol materil dan bahasa organisasi.
a.
Dengan mengetahui
sejarah organisasi, para anggota organisasi dapat mengetahui filsafat yang dianut para pendiri organisasi,
perjalanan organisasi serta kultur dominan yang berlaku.
b.
Dengan mengetahui
ritual organisasi, pegawai baru dapat
mengetahui dan memahami nilai-nilai yang berlaku dalam organisasi, tujuan yang
dianggap paling penting, dan peranan orang-orang dalam organisasi..
c.
Simbol-simbol dan
status organisasi dimaksudkan bahwa dalam setiap organisasi terdapat berbagai macam simbol status yang menggambarkan kedudukan seseorang dalam organisasi, Misalnya
semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi akan mendapatkan fasilitas semakin besar seperti : ruang kerja yang
lebih luas, mobil dinas, sekretaris pribadi, tilpon langsung, rumah jabatan
dsb.
d.
Yang dimaksud
dengan bahasa adalah bahasa tertentu yang dipakai secara khas dan dipahami oleh
para anggota organisasi yang bersangkutan. Adanya bahasa yang khas ini, Sondang
menjelaskan sangat berguna untuk
melancarkan komunikasi, dan sebagai alat untuk menyampaikan pesan tertentu.
Sedangkan keuntungan lainnya adalah dapat menumbuhkan esprit de corps yang sangat positif dalam organisasi.
Pendapat lain tentang pengertian kultur organisasi
disampaikan oleh Husaini (2011) yang menyatakan bahwa Kultur Organisasi adalah
bagian yang integral dengan teori organisasi yang mengikat kebersamaan seluruh
anggota organisasi. Definisi lain
dkemukakan juga oleh Robbin (2001 dalam Husaini 2011) yang menyatakan bahwa
kultur organisasi sebagai pemberian makna tentang sistem. Setiap organisasi
mempunyai bentuk kepercayaan, lambang, ritual, mitos dan praktek2 yang terjadi
sepanjang waktu. Lebih lanjut, Robbin mengemukakan bahwa kultur organisasi
dapat dilihat pada karakteristik dalam beberapa hal sebagai berikut : (1). Inisiatif
individu, (2). Toleransi risiko, (3).
Pengarahan. 4.Integrasi. (5). Kontak management, (6), kontrol, (7). Identitas.(8).
Sistem ganjaran, ( 9 ) toleransi publik. (10). Pola komunikasi.
Pemahaman tentang kultur organisasi sangat penting mengingat tujuan atau manfaat sebagaimana
dikemukakan Husaini (2011) sebagai berikut :
1.
Identitas
organisasi yang membedakan organisasi satu dengan yang lain,
2.
Perekat kebersamaan
seluruh warga organisasi dalam hidup multikultural, juga mencegah konflik hidup
bermasyarakat, bernegara dan berbangsa,
3.
Sarana pencapaian
tujuan organisasi secara efektif dan
efisien karena adanya lkesamaan pikiran,pendapat, gerak dan langkah,
4.
Meningkatkan
kesehatan (iklim) organisasi yang kondusif,
5.
Meningkatkan mutu
produk organisasi, baik jasa maupun barang,
6.
Menjelaskan
dinamika kultur organisasi,
7.
Memahami IPTEK baru
yang memengaruhi dan dipengaruhi organisasi,
8.
Memahami resistensi
budaya terhadap perubahan yang terjadi seperti pembelajaran organisasional dan
perubahan organisasi.
Berdasarkan
uraian dimuka dapat disimpulkan bahwa kultur organisasi merupakan identitas
yang membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya. Perbedaan itu setidaknya
dapat diteliti dan tercermin pada norma yang berlaku dan perilaku individu pada masing-masing
organisasi. Kultur organisasi berguna sebagai perekat pengendali bagi anggota organisasi yang
bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar