1.
Kerangka Organisasi
Dalam uraian dimuka berdasarkan definisi organisasi yang
dikemukakan beberapa akhli menunjukkan bahwa
organisasi dapat berfungsi baik sebagai sebagai wadah kegiatan
administrasi maupun sebagai proses
kegiatan administrasi. Sebagai wadah kegiatan administrasi tentu memiliki
kerangka yang menunjukkan adanya pembagian kerja, jabatan-jabatan, sistem
hubungan diantara para anggota organisasi. Dalam pandangan klasik, organisasi,
analisis organisasi ditekankan pada struktur yang merupakan hasil dari pada
pembagian kerja. Prajudi (1980:90).
Organisasi menggambarkan kerjasama diantara sekelompok
orang, setiap orang memiliki fungsi masing-masinalam proses kerjasama setiap
anggota membutuhkan tata hubungan dengan
anggota organisasi lainnya. Hasil akhir dari kerjasama itu adalah pencapaian
tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya. The Liang Gie (1996:42)
Menyatakan bahwa kerjasama diantara orang-orang dalam organisasi menyangkut beberapa segi lainnya disamping
bidang kerja. Untuk dapat bekerja sama harus dapat berkomunikasi satu sama
lain. Dengan mengutif pendapat Chester
Bernard, The Liang Gie menyatakan bahwa komunikasi dan koordinasi adalah unsur yang harus ada
dalam organisasi. Koordinasi diperlukan untuk menghindari kekacauan, kekosongan
kegiatan dan duplikasi kegiatan. Didalam organisasi juga terdapat anggota yang
berperan sebagai atasan dan tentunya juga anggota yang berperan atau
berkedudukan sebagai bawahan. Sebagai atasan agar dapat meleksanakan perintah
diperlukan adanya wewenang untuk menggerakkan bawahan dan bawahan mempunyai
kewajiban menyampaikan laporan sebagai pertanggungjawaban atas pekerjaannya.
Dengan demikian, sebagai wadah kegiatan kerja, organisasi mencerminkan adanya
wewenang, tanggung jawab, koordinasi, komunikasi dan tujuan yang jelas yang
hendak dicapai.
Agar sebuah tata raga organisasi atau struksutr
organisasidapat mencapai tujuan secara penuh, ada 2 (dua) syarat yang harus
dipenuhi yaitu efisien dan sehat (The Liang Gie (1996:42). Efisien mengandung arti abhwa organisasi itu
memiliki susunan yang logis dan bebas dari sumber – sumber pergesekan
sehingga segenap satuan didalamnya dapat
mencapai perbandingan yang terbaik antara usaha yang dilakukan dengan hasilnya,
baik mutu maupun jumlahnya. Sedangkan yang dimaksud dengan sehat berartyi
norganisasi itu mempunyai bentuk yang
teratur yang memungkinkan masing-masing bidang kerja, bersama pejabat, tugas
dan wewenangnya dapat menjalankan pekerjaannya tanpa kesimpangsiuran.
Dasar pembentukan organisasi adalah tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Banaknya pekerjaan yang harus dilaksanakan dan berbagai jenis
pekerjaan ditentukan oleh tujuan organisasi. Dalam pembicaraan tentang
penyusunan kerangka organisasi paling sedikit ada 4 (empat) hal yang perlu
dibicarakan. Yaitu : (1) Delegasi Wewenang dan Tanggung Jawab. (2). Pembagian
kerja. (3). Rentang Kendali (Span of
Control) (4). Komunikasi.The Liang Gie (1996) menyatakan :
“ Adanya tugas dari satu atau sekelompok orang, sekaligus mengandung
pengertian bahwa petugas tersebut diberi
wewenang yang sepadan untuk mengerjakan tindakan-tindakan dalam rangka menunaikan tugasnya serentak mengakibatkan
adanya perminintaan tanggung jawab dari pihak yang memberikan tugas dan melimpahkan wewenang”.
Wewenang yang sepadan dengan tugasnya mengandung pengertian bahwa antara
tugas dan tanggung jawab itu seimbang.
Wewenang yang lebih besar dari tanggung jawab tentu akan berakibat
timbulnya penyalahgunaan wewenang dan Jika tanggung jawab lebih besar dari
wewenang maka kemungkinan akan terjadi ketidak
lancaran dalam pelaksanaan tugas. Hubungan wewenang dan tanggung jawab adalah
hubungan atasan bawahan yang dinyatakan dengan garis perintah dan garis
pertanggungjawaban.
Pada bagian lain dalam organisasi selalu ada pembagian kerja. Adanya
pembagian kerja didasarkan pada kenyataan bahwa seseorang tidak dapat meneyelesaikan
beberapa tugas sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Alasan lain adalah seseorang tidak dapat
berada ditempat yang berbeda dalam waktu yang sama. Dengan demikian maka
pembagian kerja dalam organisasi mutlak diperlukan. Hubungan antara atasan dan
bawahan selain dapat dilihat dari sisi
perintah dan pertanggungjawaban juga dapat dilihat dari sisi pengawasan , khususnya dari sisi jumlah
pegawai yang dapat diawasi. Untuk mengawasi bawahan lebih efektif, seorang atasan
tidak mungkin dapat mengawasi bawahan dalam jumlah yang sangat banyak. Oleh
karena itu perlu adamya rentang kendali (Span of Control), yaitu batasan jumlah bawahan yang dapat menjadi
tanggung jawab seorang atasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar