Rabu, 21 Agustus 2019

Organisasi


1.        Pengertian Organisasi
Dalam pembahasan tentang organisasi terdapat beberapa definisi tentang organisasi sebagaimana dikemukakan para pakar dibidang administrasi maupun organisasi. Berikut adalah beberapa definisi organisasi menurut beberapa pakar, yaitu :
A.           Prajudi Atmosudirdjo (1980:87)
          Menurut Prajudi, organisasi adalah suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang-orang berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerjasama guna mencapai suatu tujuan bersama yang tertentu. Berdasarkan definisi itu,  Prajudi menjelaskan bahwa organisasi itu merupakan suatu bentuk kerjasama dan, kerjasama itu berlangsung secara tertentu berdasarkan aturan-aturan dan prinsip-prinsip tertentu pula. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa dengan adanya bentuk maka didalamnya akan terbentuk sebuah struktur atau sesuatu yang disebut struktur.   Pelaksanaan kerjasama dilakukan atas dasar suatu perjanjian untuk bekerjasama.  Perjanjian dapat dilakukan dalam bentuk formil atau non formil, tertulis atau lisan, atau berdasarkan sikap tertentu baik lisan atau tulisan, ucapan atau perbuatan. Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan bersama, berdasarkan perjanjian diantara orang-orang tersebut.  Dengan adanya  perjanjian menurut Prajudi, orang tersebut menjadi warga atau anggota organisasi berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan baik tertulis maupun tidak. Dengan syarat – syarat tersebut, maka setiap anggota organisasi harus berperilaku yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, misalnya berfikir, berpandangan, bersikap dan bertingkah laku secara tertentu.
            Sejalan dengan definisi  tersebut, dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai berbagai organisasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat dilihat dari beberapa hal seperti : disiplin, sikap spesialisasi dan interdependensi dan sikap mekanistis atau prosedural. Yang dimaksud dengan disiplin adalah ketaatan kepada berbagai ketentuan organisasi yang ditetapkan dengan kesadaran bahwa tanpa ketaatan maka tujuan  organisasi tidak akan tercapai. Sikap spesialisasi dimaksudkan  bahwa masing-masing anggota berpegang teguh kepada tugas, fungsi dan kewajiban  masing-masing. Hubungan diantara anggota adalah interdependensi atau saling ketergantungan.
Berdasarkan uraian dimuka,  menurut Prajudi terdapat beberapa unsur yang harus ada dalam organisasi,  yaitu (1). Bentuk atau konfigurasi, (2). Struktur atau kerangka, (3). Jabatan-jabatan, dan  (4). Prinsip-prinsip atau aturan-aturan  permainan. Organisasi dapat dilihat dari berbagai aspek sesuai pandangan  masing-masing  dan  yang paling relevan bagi organisasi adalah aspek  administrasi.
Prajudi menyatakan bahwa dalam Ilmu Administrasi, teori organisasi ditekankan pada arti dan kedudukannya sehubungan dengan administrasi. Organisasi adalah sebagai wadah atau wahana. Teori organisasi selain datang dari  ilmu  administrasi, juga datang dari pandangan ilmu-ilmu lain seperti sosiologi, psikologi, ekonomi, dan hukum.Siagian, (1980).  Dalam sosiologi organisasi dipandang sebagai salah satu bentuk  perkelompokkan atau perkawanan antar orang sebagai salah satu  bentuk  grup antra orang.  Orang - orang sebagai satu bentuk grup perkelompokkan atau perkawanan antar orang-orang, sebagai  satu bentuk grup  atau perangkat dari hubungan interpersonal. Ilmu Psikologi menekankan organisasi dari sudut  perilaku (behavior, ) Perilaku orang-orang dalam jumlah banyak berbeda dengan perilaku orang-orang bila datang sendirian.  Penekanan psikologi pada manusia (man)  bukan sebagai orang  (person).  Berbicara sebagi manusia berarti  berbicara tentang makluk yang sangat komplek sifat-sifatnya sedangkan sebagai orang menekankan  pada segi keanggotaannya masyarakat, dengan  penekannan pada hak dan kewajiban dan tanggung jawabnya. Bila sosiologi menekankan pada orang, maka psikologi pada manusiannya. Ilmu hukum menekankan pada subjek orang yang mampu bertanggungjawab atas dirinya.  Prajudi (1980:90)
Dalam ilmu administrasi, menurut Prajudi (1980), terori organisasi terbagi kedalam dua bagian yaitu teori organisasi non modern dan teori organisasi modern. Dalam teori organisasi non modern dikembangkan berdasarkan pandangan-pandangan antropologi, sosiologi dan ilmu kebudayaan, sedangkan dalam teori organisasi modern. Prajudi (1980), membagi kedalam  5 (lima) golongan, yaitu:
1.        Teori organisasi klasik  yang disebut juga Toeri Struktur, atau The Structure Theory of Organisation. Pandangannya menekankan pada struktur oragnisasi sebagai hasil dari pembagian kerja ( Diivision of work) 
2.        Teori Hubungan Antarmanusia (Human Relation Theory)
Teori ini menjelaskan bahwa dalam kenyataan  sehari-hari organisasi dalam praktek adalah hasil dari hubungan antar manusia (Human Relation). Dan motivasi (motivation) yang dijalankan pimpinan organisasi
3.        Teori Proses
The Proses Theory of Orgnisation menekankan  bahwa orgnisasi merupakan hasil atau akibat dari suatu proses. yaitu suatu proses kerjasama antara orang-orang secara nyata sehingga timbul apa yang disebut proses dinamika organisasi (Organisation Dynamic)  yang berarti gerak ubah dari suatu organisasi. Menurut teori ini tidak ada organisasi yang tetap semua berubah,  suatu organisasi merupakan hasil dari perubahan dan pimpinan mengendalikan perubahan itu sehingga organisasi merupakan proses kerjasama.
4.      Teori Perilaku (Behavior Theory of Organization)
Teori ini menjelaskan bahwa keadaan organisasi baik buruknya, ada atau tidaknya tergantung dari perilaku para anggotanya. Salah seorang penganut teori ini adalah Herberth A. Simon dalam bukunya Administrative Behavior.  Dalam teori ini yang terpenting adalah bagaimana membuat para anggota organisasi  bersikap, berfikir dan bertingkah laku sebagai manusia organisasi.
5.      Teori Sistema ( Syatem Theory Of Organization)
Teori ini mengatakan bahwa  organisasi sebagai suatu jaringan (network) dari berbagai macam sistem yang saling terkait satu sama lain, bekerja dan bergerak artas dasar sistem tertentu. Teori ini memandang  organisasi bergerak berdasarkan kemajuan teknologi yang sangat cepat terutama dalam perkembangan kemajuan komputer sehingga seolah-olah merupakan suatu organisma buatan. (Artificial Organization). Bahayanya adalah seolah-olah manusia dalam organisasi ini sebagai robot-robot belaka.

a.             James D Mooney (1954)
“Organization is the form of every human assosiation for the attainment of common purpose.”  ( Organisasi adalah sebuah bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk pencapaian suatu tujuan bersama). James D Mooney (1954) dalam Inu Kencana (2015)
            Beberapa unsur  yang tersebut dalam definisi tersebut memiliki kesamaan dengan unsur-unsur yang terkandung dalam definisi yang disebutkan terdahulu,  yaitu  beberapa unsur, seperti :  adanya  perserikatan  antara orang-orang dan adanya pencapaian tujuan bersama.  Dengan  istilah perserikatan mengandung arti bahwa secara tersirat adanya perjanjian  atau hal-hal yang disepakati bersama diantara orang-orang  atau sekelompok orang yang  harus dipatuhi anggotanya.  Adapun kata  “pencapaian tujuan” adalah proses / kegiatan  bersama untuk mencapai tujuan bersama
            Dalam penjelasannya Inu menyatakan bahwa berdasarkan definisi tersebut organisasi  merupakan :
1.        Wadah  atau tempat terselenggaranya adminsitrasi
2.        Didalamnya terjadi berbagai hubungan atas individu maupun kelompok baik dari organisasi itu sendiri  maupun keluar organisasi.
3.        Terjadi proses dan pembagian kerja.
4.        Berlangsung proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.


B.            Chester I. Barnad (1938) dalam Sutarto, (1983)
        “Organization is a system of cooperative activities of two or more persons something intangible and impersonal, largely a matter of relationships”  ( Organisasi adalah suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas kerjasama dari dua orang atau lebih sesuatu yang tak berwujud dan tak bersifat pribadi, sebagian besar mengenai hal hubungan-hubungan).  Dari definisi dimuka dapat diketahui  beberapa aspek yang melekat pada organisasi yaitu: Pertama, oranisasi adalah sistem kerjasama. Kedua, organisasi adalah sistem hubungan. Dan, ketiga, organisasi adalah sistem sosial.  Barnad  memandang bahwa organisasi bukan hanya sekedar pembagian kerja. Hal ini disebabkan karena pembagian kerja hanya merupakan salah satu azas organisasi. Sebagai salah satu azas, pembagian  kerja adalah bagian dari organisasi keseluruhan.  Pembagian kerja untuk organisasi akan lebih cocok jika diatikan pengorganisasian yaitu setiap aktivitas untuk menyusun organisasi dalam rangka mengisi organisasi sebagai wadah kegiatan orang-orang yang bekerjasama melalui pengelompokkan  pekerjaan yang perlu dilaksanakan dan  menyusun hubungan kerja diantara satuan-satuan organisasi  demikian pula dengan hubungan diantara para laksana maupun para pejabatnya. Oleh karena itu  organisasi juga dapat juga disebut sebagai sitem Sosial.

C.      Sondang Siagian (1981:7).

Sondang mendefinisikan  organisasi  adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk suatu tujuan  bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan mana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yabng disebut pimpinandan seorang/sekelompok orang  lain yang disebut bawahan. Berdasarkan definisi tersebut, Sondang menyatakan bahwa organisasi dapat dipandang dari 2 ( dua ) segi, yaitu  :  (a). Organisasi sebagai wadah dimana  kegiatan –kegiatan administrasi dijalankan. Dan (b). Organisasi sebagai rangkaian hirarki antara orang-orang dalam suatu ikatan formal. Sondang (1981:8).   Selanjutnya dijelaskan juga bawa sebagai wadah, menunjukkan  segi statis dari organisasi dan sebagai  suatu rangkaian hirarki merupakan sisi dinamis dari organisasi karena didalamnya terdapat suatu proses  kegiatan yang dilakukan unsur manusia. Manusia dalam kegiatannya sehari-hari sangat penting memahami organisasi. Pentingnya memahami organisasi didasarkan pada kenyataan bahwa manusia selalu berada dalam lingkaran organisasi. Pada saat dilahirkan manusia berada dalam organisasi rumah sakit, pada saat mulai masuk sekolah berada dalam organisasi sekolah, waktu bekerja berada dalam organisasi perusahaan, bahkan ketika meninggal dunia diurusi oleh organisasi yang disebut RT, RW,  atau Rumah Sakit. Manusia dari lahir sampai mati dikuasai oleh organisasi.  Etsioni  (1975) dalam Gudono (2017). Dalam hubungannya dengan   administrasi, dapat dikemukakan bahwa Ilmu Organisasi  merupakan bagian yang penting dari Ilmu dministrasi. Prajudi (1980:87).                   
Dari beberapa definisi yang dikemukakan dimuka dapat diambil beberapa hal pokok, yaitu : Pertama, organisasi merupakan sekumpulan orang. Kedua, Organisasi merupakan proses pembagian kerja. Ketiaga Organisasi meriyupakan sistem kerjasama Tau sistem hubungan (Net Working) . Ketiga hal tersebut dilaksanakan dalam ranbgka pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan pembagian jenis organisasi dibedakan antara organisasi non modern dan organisasi modern. Dalam perkembangannya organisasi modern sangat terkait denga perkembangan tekhnologi dimulai dengan organisasi klasik sampai  dengan kesisteman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  4 Ciri Generasi Milenial Apakah anda suka gadget   dan Ambisius ?   Mungkin kedengarannya agak aneh pertanyaan diatas. Tapi gadget d...