Rabu, 04 Desember 2024

 Tipe Tindakan  Sosial.

Sebuah tindakan dapat dilihat dari 4 dimensi. Contohnya : seseorang yang suka pergi ngaji ke Mesjid tertentu. Alasanya ada beberapa macam misalnya karena ia ingin mendapat  wawasan  baru, karena manut kepada perintah agama, karena kebiasaan dan karena ada yang disenangi atau didorong perasaan tertentu. Berikut ini tindakan social seperti yang diungkapkan oleh Fahruddin Faiz, sbb :

1. Tindakan rasional instrumental  

yang dipikir tujuannya aku harus melakukan apa. ? rasional instrumental itu yang diinginkan adalah tindakan dibandingkan dengan hasilnya. Misalnya haus maka minumlah. Tindakan minum ketika haus adalah tindakan rasional.

2. Tindakan rasional berorientasi nilai

Kenapa kamu ngaji  ke masjid ini ? Jawabnya agama memerintahkan supaya saya sering ke masjid.  Itu tindakan rasional berorientasi nilai. Jadi ada lembaga nilai yang diikuti. Contoh lain : Kenapa kuliah ?  Karena agama memerintahkan untuk mencari ilmu.

3. Tindakan tradisional. Kenapa kamu ngaji ke masjid ini ? Karena  saya biasanya ke masjid ini Pak.

4. Tindakan afektif. Kenapa kamu mengaji ke masjid ini ? Karena saya suka banget kepada takmirnya.


 

      Memahami Tindakan Manusia

Max Weber, seorang sosiolog terkemuka, memiliki konsep tindakan sosial yang menjelaskan bagaimana perilaku manusia dapat dipahami dalam konteks sosial. Menurut Weber, tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan individu yang memiliki makna subjektif bagi dirinya sendiri dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Bagaimana dasar-dasarnya ? berikut penjelasannya.

  1. Semua tindakan karena dorongan perasaan disebut tindakan afektif, contohnya :   Rasa marah, rasa cinta, rasa suka, dan rasa senang.
  2. Untuk memahami tindakan sosial ,Weber, menggunakan satu metode dari Hermeneutic  namanya Verstehen de sociology Metode memahami manusia tidak boleh disamakan dengan memahami  materi, seperti : alam, mesin, dsb. 
  3. Kata Weber manusia itu harus dipahami, tidak bisa cuma dijelaskan. Kalau alam semesta bisa dijelaskan bergitu saja. Hari ini matahari terbit dari timur, besok juga begitu.
  4. Manusia mempunyai perasaan seperti :  misu (marah) , senang,  bisa dibedakan.
  5. Marah, kadang-kadang berarti sebagai simbol keakraban, tetapi dilain waktu bisa saja benar-benar  kemarahan..
  6. Senyuman, sama-sama senyum,  ada senyum  senang, ada senyum sinis, ada senyum basa - basi dan ada yang bentuk mulutnya senyum.
  7. Berhadapan dengan fakta senyum. Fakta itu harus diselami menurut konteks. Itulah manusia, maka harus diselami. Dia senyum padaku. Harus diselami apakah dia senyum sinis, senyum sayang atau senyum basa-basi. Itu maknanya beda sekali.
  8. Sama-sama mukul, ada mukul senang, ada mukul benci, ada mukul iseng. Kalau mukul karena sayang, orang pasti minta dipukul lagi, kalau dipukul karena benci, maka kita akan balas mukul, kalau dipukul karena iseng, maka kita akan tanya kenapa kamu mukul saya.
  9. Manusia, Tidak mesti dilihat luarnya saja.  Kalau luarnya begitu, dalamnya tidak mesti  begitu. Jika kata-katanya jelek, dalamnya belum tentu jelek atau sebaliknya.
  10. Tidak  mesti orangnya kalem maka orangnya lembut. Individu tidak  bisa hanya dilihat hanya faktanya saja. Dunia social juga begitu.
  11. Jadi tindakan social yang dasarnya rasionalitas dengan cara memahaminya verstehen. Itulah Dasar-dasar  teori Weber.

https://www.google.com/search?q=teori+verstehen+dikemukakan+oleh&rlz=1C1GCEJ_

 

 

Merawat orang yang patah hati

 

Patah Hati adalah Kekecewaan, kegalauan karena keinginan tidak tercapai.

Bagaimana sakit hati menjadi semakin dekat kepada Allah.

Kita tak tahu seperti apa perasaan orang yang sedang patah hati.

“Biarkan hatimu pecah agar hatimu terbuka,  Allah mencintai orang yang patah hati “

Begitu kata Jalaludin Rumi

Membawa sakit hati secara vertical

Agar hidup tenang tentram, sampai deritapun terasa nikmat

Sebenarnya ketika hati kita patah,

Terbuka jalan untuk kembali kepada Yang Hakiki.

Tetapi ego kita yang menahan perjalanan  itu.

Kita lupa bahwa ada proses yang lebih ideal kita kembali kepada Allah.

Patah hati itu penting untuk menyadarkan kita.

“Luka adalah jalan cahaya  Illahi memasuki jiwa.”

Ketika hati kita luka dan patah itulah maka jalan cahaya Illahi masuk.

Terimalah situasimu tanpa menghakimi.

Saat engkau membutuhkan pertolongan,Tuhan pasti datang,

Jika engkau tertutup  tidak ada ruang untuk cahaya.

Perlu ada celah, celah dalam hatimu agar cahaya masuk

Katakan dengan tulus : “Aku tidak bisa mengatasinya, namun Engkau bisa.

Ya Allah kupersembahkan  kepadamu semua sakit dan luka ini”.

 

 

Bagaimana membuktikan keberadaan Tuhan

 Kita yang beriman setiap saat selalu menyebut nama Tuhan dan mengingatNyaTapi seseorang kadang bertanya : “Bagaimana membuktikan bahwa tuhan itu ada?”Fahruddin Faiz dalam sebuah wawancara menjelaskan  begini :

  • “Saya inget cerita Bung Karno (alm) pernah ditanya orang lain, Pak Karno, sampeyan itu orang hebat, luar biasa, tapi kok masih beriman, masih bergama, buktinya bahwa tuhan itu ada, kalau dia ada, menurut sampeyan !

Bung Karno menjawabnya begini :

  • “Kalau membuktikan keberadaannya secara rasio, mungkin saya tidak mampu, tapi pengalaman hidup saya sendiri ada banyak hal-hal yang diluar control saya yang kayak nggak menyangka jadi seperti itu, sepertinya ada intervensi dari Tuhan, mau tidak mau saya menyimpulkan bahwa tuhan itu ada. Misalnya Bung Karno tidak membayangkan tiba-tiba saat itu Bung Karno harus memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ada banyak pengalaman hidup kita yang kalau dijelaskan dengan nalar nggak bisa". Nah itu jawaban Bung Karno.

Begitulah Bung Karno. Menurut Faiz, argument ini namanya argument berdasarkan pengalaman.

 

 

 

                5 cara melatih pikiran positif

                         (Fahruddin Faiz)

 

1.      Kenali kelebihan dan capaian-capaian hidup kita

2.      Tulis hal-hal yang patut disyukuri

3.      Cari Circle yang positf

4.      Cari afirmasi dan ‘Self – talk’ positif.

5.      Jaga kesehatan, telax dan humor serta belajar hal  baru

 

  1. Kita pasti pernah mencapai keberhasilan dimasa lalu, tulislah hal-hal yang telah pernah dicapai itu. “Alhamdulillah saya pernah menjadi juara kelas waktu sekolah dulu” Ingat-ingat apa saja kelebihan yang kita punyai, ini akan mebawa kita kepada rasa syukur.
  2. Untuk bisa mencari hal-hal yang patut disyukuri bandingkan kita dengan orang yang situasinya lebih sulit dari kita. “Alhamdulillah saya masih sehat dibanding si A teman saya “
  3. Cari teman kita yang positif, tidak selalu mengeluh kekurangan, ini penting supaya hati kita tetap positif.
  4. Ngomong yang baik-baik aja, buang  kalimat-kalimat yang merendahkan diri “dasar aku ini orang bodoh” dsb, bicaralah yang baik-baik buat diri kita sendiri. “ Ternyata aku ini orang yang pintar memanfaatkan waktu luang”
  5. Menjada kesehatan, hidup harus juga ada guyonnya, jangan tegang terus, nikmati suasana. Banyak belajar yang baru-baru supaya nggak sibuk  dengan pikiran lama yang negative. 

Itulah kiat sukses dari Ustad Fahruddin Faiz.

 

 

4 Cara menjadi diri sendiri

 

Sangat penting  untuk menjadi diri kita sendiri.

Inilah 4 cara yang bisa kita lakukan :

 

1.   Mengenali diri kita, siapa diri kita sebenarny? Inilah beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab. Apa nilai-nilai yang kita pegang,? apa yang membuat kita bahagia.? Apa yang kita sukai dan apa yang tidak kita sukai ?

2.   Jangan takut menjadi berbeda dengan orang lain. Perbedaan itulah yang membuat kita unik dimata orang lain.

3.    Belajar  berani mengatakan tidak. Sering kali kita merasa harus menyenangkan semua orang, tapi kita harus mengatakan tidak ketika sesuatu tidak sesuai dengan keinginan kita. Bukan berarti ini egois  tapi untuk menjaga integritas kita.

4.    Kelilingi kita dengan orang yang sangat mendukung, mereka menerima dan menghargai kita apa adanya. Ini akan membantu kita menghargai diri sendiri.. Ingatlah tidak ada orang lain yang bisa menjadi diri kita sendiri  kecuali kita sendiri.

Rabu, 04 September 2019

Isu dalam Kepemimpinan


         Isu-isu dalam Kepemimpinan.
Terdapat 2(dua) hal menyangkut isu dalam kepemimpinan,  yaitu : Shared Leadership dan Servant Leadership. Wibowo (2014).
1.        Shared Leadership menurut Wibowo adalah proses memengaruhi diantara anggota kelompok secara dinamis dengan sasaran saling memimpin dalam rangka pencapaian tujuan organisasi/kelompok. Misalnya; sesama rekan kerja. Kapan share Leadership diperlukan ?  Wibowo (2014) menjelaskan bahwa ada beberapa situasi yang paling membutuhkan share leadership, antara lain ;  pada saat orang bekerja sebagai tim,  ketika orang terlibat dalam proyek yang kompleks, dan ketika orang bekerja dengan berbasis pengetahuan. Apa saja keuntungan dari shared Leadership.? Lawler dan Worley  (2006:218) dalam Wibowo (2014),  menjelaskan 3 (tiga)  keuntungan yang dapat dicapai, yaitu :
a.         Secara efektif dapat menggantikan hierarki
b.         Membangun kader leadership talent,
c.         Mendukung manajemen perubahan lebih efektif
2.             Servant Leadership,  Fokus pada peningkatan pelayanan orang lain dari pada dirinya sendiri. Servant leadership menurut Wibowo  bukan  suatu  pendekatan  kepemimpinan  yang dapat dilakukan dengan cepat, tetapi dalam jangka panjang. Ada beberapa karakteristik dalam  servant leader  Kreitner dan Kinicki, (2010:493) dalam Wibowo (2014:290-291), yaitu :
a.         Listening.  Fokus pada mendengarkan untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi kebutuhan dan harapan kelompok.
b.        Emphaty.  Berusaha memberikan empati dengan perasaan  dan emosi orang lain.
c.         Healing.  Berusaha membuat diri mereka  dan orang lain bekerja sepenuh hati dihadapan kegagalan atau penderitaan.
d.        Awareness. Sangat peduli diri atas kekuatan dan keterbatasan mereka.
e.         Persuation.  Lebih bergantung kepada persuasi dari pada  posisi kewenangan ketika membuat keputusan dan berusaha memengaruhi oranglain.
f.         Conceptualization. Mengambil waktu dan usaha untuk mengembangkan pemikiran konseptual yang lebih luas
g.        Foresight. Berkemampuan melihat hasil dimasa depan  dalam kaitan dengan tindakan dan situasi sekarang.
h.        Stewarship.  Berasumsi bahwa mereka ada;lah pelayan dan ndari orang dan sumber daya yang mereka kelola.
i.          Commitment to the growth of people. Mempunyai komitment pada orang diluar peran kerja langsung mereka. Mereksa mempunyai komitmen memperkuat lingkungan yang mendorong pertumbuhan personal, profesional, dan spiritual
j.          Building Community. Berusaha bekerja keras menciptakan perasaan sebagai komunitas, baik didalam maupun diluar organisasi kerja.


Selasa, 27 Agustus 2019

Administrasi dan Manajemen


1.        Administrasi dan Manajemen.
Diantara para pakar masih terdapat perbedaan khususnya tentang arti administrasi dan manajemen. Hal ini terlihat pada pemahaman berbagai pihak yang tercermin dalam bentuk pertanyaan  :  Mana yang lebih luas, Administrasi ataukah Manajemen ? Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal itu, Soewarno Handayaningrat dalam bukunya Pengatar Studi Ilmu Administrasi dan Managemen (1983), memberikan penjelasan yang menggambarkan  tentang adanya  perbedaan pendapat diantara  para pakar mengenai  arti  Administrasi dan Managemen dengan menampilan pendapat dari pakar yang  berbeda, sebagai berikut :
A.      Pakar yang mempersamakan arti administrasi dan manajemen adalah :
1.         William H. Newman dalam bukunya Administrative action, tidak membedakan arti administrasi dan manajemen.  Apa yang dimaksud administrasi termasuk pula dalam pengertian manajemen. Walaupun nama bukunya  : Administrative  Action, akan tetapi isinya ialah The Technique of Organization and Management.

2.         M.E Dimock dalam bukunya : Public Administration, Mengemukakan 2 kata yang saling mengait, Ia memberikan definisi  administrasi sebagai berikut : “Administration  (or management) is a planned approach to the solving of all kinds of problems in almost every individual or group activity both public or private “ (Administrasi / atau manajemen adalah suatu pendekatan yang terencana  terhadap pemecahan semua macam  masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau kelompok baik negara atau swasta)” Soewarno.1983:5)

Kedua definisi tersebut memberikan arti yang sama terhadap Adminstrasi dan Manajemen.
B.     Pakar yang membedakan arti Administrasi dan Manajemen, adalah :
1.        Dalton E. Mc. Farland dalam bukunya : Management, membedakan arti administrasi dan manajemen  sebagai berikut :
Administration refers to the determination of major aims and policies, were as  management refers to the carrying out of operation designed to accomplish  the aims  and effectuate policies” (Administrasi ditujukan terhadap penentuan tujuan pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan manajemen ditujukan terhadap pelaksanaan  kegiatan dengan maksud  menyelesaikan / mencapai tujuan dan pelaksanaan kebijaksanaan)

2.        Ordway Tead juga tegas-tegas  membedakan arti administrasi dengan menajemen. Hal ini dikemukakan oleh MC. Farland dalam bukunya: Management Priciples and Practices, yang mengemu kakan pendapatnya sebagai berikut :
“Administration is the process and agency which is responsible for the  determination of the aims for which an organization and its management are to strive.......etc” (Administrasi adalah  suatu proses dan badan yang bertanggung jawab  terhadap penentuan tujuan, dimana organisasi  dan manajemen digariskan dan sebagainya) Soewarno.1983:5)

     Kedua definisi tersebut dimuka, secara tegas membedakan arti administrasi dan manajemen, akan tetapi keduanya berhubungan sangat erat. Administrasi bertindak menentukan kebijakan dan manajemen menunjukkan kegiatan atau tindakan yang diperlukan bidang administrasi.
Pakar lainnya menjelaskan bahwa pengertian  administrasi dan menejemen dalam perkembangannya sangat tergantung kepada sudut pandang masing-masing,  Perkembangan tersebut dapat diikuti penjelasan Prajudi yang menyatakan bahwa :  “....bagian terbesar dan paling banyak dibahas daripada Ilmu Administrasi  adalah Ilmu  Manajemen”. Prajudi (1980).  Menurut Prajudi, seorang administrator harus (menjalankan dua menejemen sekaligus yaitu :  Administrative management   (Manajemen Administrasi) dan Top Management. Top Management adalah manajemen yang harus dijalankan oleh administrator dalam kedudukan  dan fungsinya sebagai Top Manager.  Dijelaskan bahwa Administrative Management  adalah manajemen yang bertujuan mengendalikan  situasi dan kondisi organisasi beserta  sekitarnya.   Dalam pembahasan tentang llmu Management, Prajudi memberikan penjelasan tentang hubungan keduanya  yaitu administrasi dan manajemen dengan  bardasar kepada dua lokasi penggunaan. Menurut Prajudi, di Eropa Daratan manajemen adalah bagian dari administrasi  yang berpandangan bahwa pemegang  peranan di dalam setiap organisasi adalah administrator (Ia merupakan pimpinan tertinggi dari organisasi). Administrator dalam hal ini menjalankan administrasi terhadap organisasi yang dipimpinnya yang terdiri dari “bestuur” dan “beheer”. Bestuur  (pimpinan, kepengurusan ) merupakan pengelolaan terhadap harta kekayaan  materiil dan immateriil (properties , Vermogen).  Di Inggeris, Administration adalah bagian daripada management. Akan tetapi dengan adanya pengaruh  Eropa Daratan, cara berpikir itu sudah tidak seragam lagi. Amerika Serikat  menurut Prajudi, terdapat kecenderungan memberikan pengertian yang lebih luas kepada Administrasi. Sebagai contoh istilah  Public Administration” mencakup ” Public Management”.
Perbedaan Administrasi dan Manajemen juga dikemukakan oleh Husaini dalam bukunya Manajemen, Teori & Praktek dan Riset Pendidikan (2011: 5-7). Menurut Husaini sebagian ahli membedakan pengertian administrasi dan manajemen, khususnya dalam penggunaannya. Dengan mengacu pada pendapat Sutisna (1987), Husaini menyatakan bahwa dibidang pendidikan, pemerintahan, rumah sakit dan kemiliteran, orang lebih banyak atau pada umumnya menggunakan istilah administrasi, sedangkan dibidang perusahaanm industri menggunakan  istilah manajemen.
 Berdasarkan uraian dimuka dapat disimpulkan bahwa sebagian akhli/pakar berpendapat bahwa administrasi dan manajemen memiliki arti yang sama dan sebagian lagi berpendapat kedua istilah itu memiliki arti yang berbeda. Hal ini juga telah disinggung pada bab  terdahulu dalam komponen administrasi. Akan tetapi secara umum penggunaan administrasi lebih banyak digunakan pada lembaga atau instansi pemerintah yang memberikan pelayanan publik, sedangkan intilah manajemen itu banyak digunakan pada bidang bisnis.
Tentang perbedaan mana yang lebih luas daripada keduanya, dalam tulisan ini, administrasi memiliki arti yang lebih luas dari manajemen karena beberapa hal dengan mengikuti pendapat yang menyatakan bahwa kegiatan  administrasi  mencakup kegiatan organisasi dan manajemen.

Manajemen


1.        Pengertian Manajeman
Secara etimologi manajemen berasal dari  bahasa Inggris kata to manage, kata kerja,   dengan kata benda management, dan manager bagi orang yang melaksanakan management. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi manajemen atau pengelolaan . Husaini (2011).  Menurut  Husaini, banyak  pengertian  manajemen  telah disampaikan para ahli sesuai pandangan dan pendekatannya masing-masing,  namun demikian dari beberapa pengertian itu, esensi manajemen da[pat dipandang  baik sebagai proses (fungsi) maupun sebagai tugas (task).  Berikut adalah be berapa pengertian manajemen menurut beberapa ahli :
A.      George R Terry, Leslie W Rue, (2016).
“Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan  bimbingan atau pengarahan suatu kelompok  orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud – maksud  yang nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaan kegiatan itu –managing – pengelolaan dan pelaksananya disebut manajer atau  pengelola.”  George R Terry, Leslie W Rue, (2016).

Menurut Terry, seorang manajer mengambil alih  kewajiban – kewajiban baru  yang seluruhnya bersifat manajerial dan yang penting adalah meniadakan kecenderungan  untuk melaksanakan sendiri  semua urusan. Ada beberapa hal yang dapat dicatat dalam penjelasan manajemen menurut Terry dan Leslie W Rue, antara lain :
1.        Tugas-tugas operasional dicapai melalui usaha kerja para bawahan sang manajer,
2.        Manjemen mempunyai tujuan tertentu yang biasa diungkapkan dengan istilah objectives,
3.        Manajemen adalah  ilmu pengetahuan maupun seni. Sebagai ilmu pengetahuan, menejemen menjelaskan dengan pengacuan kepada kebenaran – kebenaran umum, hubungan sebab musabab antar variabel dalam manajemen. Sedangkan seni adalah pengetahuan bagaimana  mencapai hasil yang diinginkan.  Seni adalah kecakapan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan.
4.        Seni manajemen menghendaki kreativitas atas dasar dan dengan syarat suatu pengertian mengenai manajemen. Sehingga seni dan ilmu pengetahuan  manajemen merupakan komplemennya masing-masing. Jika satu meningkat maka demikanlah  yang lain, perlu keseimbangan.
5.        Manajemen syarat dengan target dalam arti bahwa manajemen dilakukan dalam rangka mencapai tujuan  tertentu.
B.       Prajudi Atmosudirdjo (1980).
Menurut Prajudi,  manajemen adalah  pengendalian dan pemanfaatan daripada  semua  faktor dan sumber daya,  yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan-tujuan tertentu.  Dalam penjelasannya,  lebih lanjut dapat dicatat beberapa hal sebagai berikut :
1.        Manusia adalah  faktor dan sumber daya yang sukar dikendalikan dan didayagunakan dalam manajemen.
2.        Oleh karena itu, hampir semua definisi manajemen menekankan pada pengendalian dan pendayagunaan manusia atau orang-orang.
3.        Dalam memahami masalah manajemen dengan sungguh-sungguh harus dimulai dengan penekanan pada pengertian pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumberdaya yang menurut planning diperlukan untuk mencapai suatu objektive.
4.        Seorang yang bekerja sendirian dalam arti modern, (calon manajer) sudah harus menjalankan menajemen, dalam arti merumus terlebih dahulu tujuan kerja yang hendak dicapai, memperhitungkan secara kwalitatif  dan  kwantitatif uang (biaya), sarana (mesin), bahan (material ), ruang (tempat), enerji (tenaga, penggerak), dan waktu. (time).
5.        Bila dia memperoleh bawahan, dan harus bekerja dibantu mereka, maka dia harus mengembangkan leadership untuk mengendalikan dan memberdayakan unsur manusia. Sehingga leadership akan menjadi inti manajemen.
C.      Sondang Siagian (1992)
 Sondang Siagian menjelaskan bahwa manajemen dapat disoroti dari dua sudut pandang. Pertama;  Manajemen sebagai proses penyelenggaraan berbagai jenis aktivitas  dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kedua; Manajemen merupakan kemampuan memperoleh hasil melalui kegiatan orang lain dalam rangka pencapaian tujuan.  Beberapa hal yang dijelaskan  Sondang  sehubungan definisi tersebut adalah :
1.        Dalam pengertian manajemen sebagai proses terdapat dua kategori aktivitas  utama,  yaitu : aktivitas yang tergolong fungsi-fungsi organik  manajemen dan fungsi-fungsi penunjang.
2.        Dalam pengertian manajemen sebagai kemampuan memperoleh hasil melaui kegiatan orang lain, manajemen dapat dilihat sebagai kelompok orang yang menduduki berbagai tingkat jabatan pimpinan dalam suatu organisasi.
3.        Dalam pelaksanaan kegiatannya, seorang manajer memerlukan dua jenis keterampilan, yaitu keterampilan manajerial dan keterampilan teknikal.
4.        Dalam memahami jabatan-jabatan itu terdapat rumus yang dapat digunakan sebagai ukuran,  adalah  semakin tinggi kedudukan menejerial seseorang, ia semakin memerlukan lebih banyak keterampilan manajerial  dan kurang keterampilan teknikal. Alasan yang dikemukakan adalah karena semakin jauh dari kegiatan operasional. Demikian sebaliknya semakin rendah kedudukan manajerial semakin semakin memerlukan keterampilan teknikal.
5.        Semakin tinggi kedudukan semakin diperlukan cara pandang  yang menyeluruh atau holistik dan demikian  sebaliknya semakin rendah kedudukan semakin diperlukan cara pandang yang persial atau inkremental
6.        Pengetahuan yang diperlukan oleh jabatan yang tinggi semakin memerlukan pengetahuan yang lebih luas yang memungkinkan dapat bertindak  sebagai seorang generalist. Dan pada posisi yang rendah pengetahuan yang dimiliki semakin spesialistik.
7.        Setiap manajer dituntut memiliki pengetahuan diluar bidang tugas masing-masing walaupun dalam skala yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat dan bidang tugasnya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa setiap pimpinan akan selalu berinteraksi dengan pihak lain dalam rangka memelihara hubungan kerja.
8.        Pada tingkat jabatan yang lebih tinggi, keputusan yang diambil lebih bersifat strategis dengan jangkauan yang jauh kedepan, menyangkut hal-hal yang sifatnya fundamental dan berdampak kuat bagi seluruh unsur dan komponen organisasi. Bagi manajer tingkat yang lebih rendah, keputusan yang diambil  bersifat teknikal dan operasional dampak yang ditimbulkan bersifat mikro  dalam pengertian hanya memengaruhi satu satuan kerja secara langsung.
9.        Pada bagian lain, Sondang menjelaskan bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi. Sebagai dasar dari penyataan ini menurut Sondang adalah sebuah definisi    ” klasik”  yang menyatakan bahwa manajemen adalah seni dan kemampuan memeroleh hasil melalui  kegiatan orang lain dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan pernyataan ini menunjukkan  bahwa orientasi manajemen adalah perolehan hasil melalui kegiatan operasional.
Dari beberapa pengertian yang diuraikan dimuka terdapat beberapa hal yang dapat dicatat, antara lain bahwa manajemen merupakan suatu kegiatan dengan melakukan bimbingan dan pengarahan serta pengawasan orang - orang lain atau sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.  Dalam kegiatannya, seorang menajer mendapatkan hasil melalui orang lain.  Dalam hal ini maka bimbingan,   pengarahan, koodinasi  serta  pengawasan  sangat  diperlukan.  Dalam kaitannya dengan administrasi, manajemen merupakan salah satu  komponen  administrasi. Sondang Siagian (1992). Pada bagian lain, Sondang menjelaskan bahwa administrasi menentukan kebijakan umum yang mengikat seluruh anggota organisasi, sementara manajemen melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dalam batas-batas kebijakan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sondang (1981:6). Sebagai salah satu komponen  dari administrasi,  maka  dapat dikatakan bahwa manajemen  merupakan bagian dari administrasi.

  4 Ciri Generasi Milenial Apakah anda suka gadget   dan Ambisius ?   Mungkin kedengarannya agak aneh pertanyaan diatas. Tapi gadget d...