Rabu, 21 Agustus 2019

Organisasi


1.        Pengertian Organisasi
Dalam pembahasan tentang organisasi terdapat beberapa definisi tentang organisasi sebagaimana dikemukakan para pakar dibidang administrasi maupun organisasi. Berikut adalah beberapa definisi organisasi menurut beberapa pakar, yaitu :
A.           Prajudi Atmosudirdjo (1980:87)
          Menurut Prajudi, organisasi adalah suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang-orang berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerjasama guna mencapai suatu tujuan bersama yang tertentu. Berdasarkan definisi itu,  Prajudi menjelaskan bahwa organisasi itu merupakan suatu bentuk kerjasama dan, kerjasama itu berlangsung secara tertentu berdasarkan aturan-aturan dan prinsip-prinsip tertentu pula. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa dengan adanya bentuk maka didalamnya akan terbentuk sebuah struktur atau sesuatu yang disebut struktur.   Pelaksanaan kerjasama dilakukan atas dasar suatu perjanjian untuk bekerjasama.  Perjanjian dapat dilakukan dalam bentuk formil atau non formil, tertulis atau lisan, atau berdasarkan sikap tertentu baik lisan atau tulisan, ucapan atau perbuatan. Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan bersama, berdasarkan perjanjian diantara orang-orang tersebut.  Dengan adanya  perjanjian menurut Prajudi, orang tersebut menjadi warga atau anggota organisasi berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan baik tertulis maupun tidak. Dengan syarat – syarat tersebut, maka setiap anggota organisasi harus berperilaku yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, misalnya berfikir, berpandangan, bersikap dan bertingkah laku secara tertentu.
            Sejalan dengan definisi  tersebut, dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai berbagai organisasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat dilihat dari beberapa hal seperti : disiplin, sikap spesialisasi dan interdependensi dan sikap mekanistis atau prosedural. Yang dimaksud dengan disiplin adalah ketaatan kepada berbagai ketentuan organisasi yang ditetapkan dengan kesadaran bahwa tanpa ketaatan maka tujuan  organisasi tidak akan tercapai. Sikap spesialisasi dimaksudkan  bahwa masing-masing anggota berpegang teguh kepada tugas, fungsi dan kewajiban  masing-masing. Hubungan diantara anggota adalah interdependensi atau saling ketergantungan.
Berdasarkan uraian dimuka,  menurut Prajudi terdapat beberapa unsur yang harus ada dalam organisasi,  yaitu (1). Bentuk atau konfigurasi, (2). Struktur atau kerangka, (3). Jabatan-jabatan, dan  (4). Prinsip-prinsip atau aturan-aturan  permainan. Organisasi dapat dilihat dari berbagai aspek sesuai pandangan  masing-masing  dan  yang paling relevan bagi organisasi adalah aspek  administrasi.
Prajudi menyatakan bahwa dalam Ilmu Administrasi, teori organisasi ditekankan pada arti dan kedudukannya sehubungan dengan administrasi. Organisasi adalah sebagai wadah atau wahana. Teori organisasi selain datang dari  ilmu  administrasi, juga datang dari pandangan ilmu-ilmu lain seperti sosiologi, psikologi, ekonomi, dan hukum.Siagian, (1980).  Dalam sosiologi organisasi dipandang sebagai salah satu bentuk  perkelompokkan atau perkawanan antar orang sebagai salah satu  bentuk  grup antra orang.  Orang - orang sebagai satu bentuk grup perkelompokkan atau perkawanan antar orang-orang, sebagai  satu bentuk grup  atau perangkat dari hubungan interpersonal. Ilmu Psikologi menekankan organisasi dari sudut  perilaku (behavior, ) Perilaku orang-orang dalam jumlah banyak berbeda dengan perilaku orang-orang bila datang sendirian.  Penekanan psikologi pada manusia (man)  bukan sebagai orang  (person).  Berbicara sebagi manusia berarti  berbicara tentang makluk yang sangat komplek sifat-sifatnya sedangkan sebagai orang menekankan  pada segi keanggotaannya masyarakat, dengan  penekannan pada hak dan kewajiban dan tanggung jawabnya. Bila sosiologi menekankan pada orang, maka psikologi pada manusiannya. Ilmu hukum menekankan pada subjek orang yang mampu bertanggungjawab atas dirinya.  Prajudi (1980:90)
Dalam ilmu administrasi, menurut Prajudi (1980), terori organisasi terbagi kedalam dua bagian yaitu teori organisasi non modern dan teori organisasi modern. Dalam teori organisasi non modern dikembangkan berdasarkan pandangan-pandangan antropologi, sosiologi dan ilmu kebudayaan, sedangkan dalam teori organisasi modern. Prajudi (1980), membagi kedalam  5 (lima) golongan, yaitu:
1.        Teori organisasi klasik  yang disebut juga Toeri Struktur, atau The Structure Theory of Organisation. Pandangannya menekankan pada struktur oragnisasi sebagai hasil dari pembagian kerja ( Diivision of work) 
2.        Teori Hubungan Antarmanusia (Human Relation Theory)
Teori ini menjelaskan bahwa dalam kenyataan  sehari-hari organisasi dalam praktek adalah hasil dari hubungan antar manusia (Human Relation). Dan motivasi (motivation) yang dijalankan pimpinan organisasi
3.        Teori Proses
The Proses Theory of Orgnisation menekankan  bahwa orgnisasi merupakan hasil atau akibat dari suatu proses. yaitu suatu proses kerjasama antara orang-orang secara nyata sehingga timbul apa yang disebut proses dinamika organisasi (Organisation Dynamic)  yang berarti gerak ubah dari suatu organisasi. Menurut teori ini tidak ada organisasi yang tetap semua berubah,  suatu organisasi merupakan hasil dari perubahan dan pimpinan mengendalikan perubahan itu sehingga organisasi merupakan proses kerjasama.
4.      Teori Perilaku (Behavior Theory of Organization)
Teori ini menjelaskan bahwa keadaan organisasi baik buruknya, ada atau tidaknya tergantung dari perilaku para anggotanya. Salah seorang penganut teori ini adalah Herberth A. Simon dalam bukunya Administrative Behavior.  Dalam teori ini yang terpenting adalah bagaimana membuat para anggota organisasi  bersikap, berfikir dan bertingkah laku sebagai manusia organisasi.
5.      Teori Sistema ( Syatem Theory Of Organization)
Teori ini mengatakan bahwa  organisasi sebagai suatu jaringan (network) dari berbagai macam sistem yang saling terkait satu sama lain, bekerja dan bergerak artas dasar sistem tertentu. Teori ini memandang  organisasi bergerak berdasarkan kemajuan teknologi yang sangat cepat terutama dalam perkembangan kemajuan komputer sehingga seolah-olah merupakan suatu organisma buatan. (Artificial Organization). Bahayanya adalah seolah-olah manusia dalam organisasi ini sebagai robot-robot belaka.

a.             James D Mooney (1954)
“Organization is the form of every human assosiation for the attainment of common purpose.”  ( Organisasi adalah sebuah bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk pencapaian suatu tujuan bersama). James D Mooney (1954) dalam Inu Kencana (2015)
            Beberapa unsur  yang tersebut dalam definisi tersebut memiliki kesamaan dengan unsur-unsur yang terkandung dalam definisi yang disebutkan terdahulu,  yaitu  beberapa unsur, seperti :  adanya  perserikatan  antara orang-orang dan adanya pencapaian tujuan bersama.  Dengan  istilah perserikatan mengandung arti bahwa secara tersirat adanya perjanjian  atau hal-hal yang disepakati bersama diantara orang-orang  atau sekelompok orang yang  harus dipatuhi anggotanya.  Adapun kata  “pencapaian tujuan” adalah proses / kegiatan  bersama untuk mencapai tujuan bersama
            Dalam penjelasannya Inu menyatakan bahwa berdasarkan definisi tersebut organisasi  merupakan :
1.        Wadah  atau tempat terselenggaranya adminsitrasi
2.        Didalamnya terjadi berbagai hubungan atas individu maupun kelompok baik dari organisasi itu sendiri  maupun keluar organisasi.
3.        Terjadi proses dan pembagian kerja.
4.        Berlangsung proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.


B.            Chester I. Barnad (1938) dalam Sutarto, (1983)
        “Organization is a system of cooperative activities of two or more persons something intangible and impersonal, largely a matter of relationships”  ( Organisasi adalah suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas kerjasama dari dua orang atau lebih sesuatu yang tak berwujud dan tak bersifat pribadi, sebagian besar mengenai hal hubungan-hubungan).  Dari definisi dimuka dapat diketahui  beberapa aspek yang melekat pada organisasi yaitu: Pertama, oranisasi adalah sistem kerjasama. Kedua, organisasi adalah sistem hubungan. Dan, ketiga, organisasi adalah sistem sosial.  Barnad  memandang bahwa organisasi bukan hanya sekedar pembagian kerja. Hal ini disebabkan karena pembagian kerja hanya merupakan salah satu azas organisasi. Sebagai salah satu azas, pembagian  kerja adalah bagian dari organisasi keseluruhan.  Pembagian kerja untuk organisasi akan lebih cocok jika diatikan pengorganisasian yaitu setiap aktivitas untuk menyusun organisasi dalam rangka mengisi organisasi sebagai wadah kegiatan orang-orang yang bekerjasama melalui pengelompokkan  pekerjaan yang perlu dilaksanakan dan  menyusun hubungan kerja diantara satuan-satuan organisasi  demikian pula dengan hubungan diantara para laksana maupun para pejabatnya. Oleh karena itu  organisasi juga dapat juga disebut sebagai sitem Sosial.

C.      Sondang Siagian (1981:7).

Sondang mendefinisikan  organisasi  adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk suatu tujuan  bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan mana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yabng disebut pimpinandan seorang/sekelompok orang  lain yang disebut bawahan. Berdasarkan definisi tersebut, Sondang menyatakan bahwa organisasi dapat dipandang dari 2 ( dua ) segi, yaitu  :  (a). Organisasi sebagai wadah dimana  kegiatan –kegiatan administrasi dijalankan. Dan (b). Organisasi sebagai rangkaian hirarki antara orang-orang dalam suatu ikatan formal. Sondang (1981:8).   Selanjutnya dijelaskan juga bawa sebagai wadah, menunjukkan  segi statis dari organisasi dan sebagai  suatu rangkaian hirarki merupakan sisi dinamis dari organisasi karena didalamnya terdapat suatu proses  kegiatan yang dilakukan unsur manusia. Manusia dalam kegiatannya sehari-hari sangat penting memahami organisasi. Pentingnya memahami organisasi didasarkan pada kenyataan bahwa manusia selalu berada dalam lingkaran organisasi. Pada saat dilahirkan manusia berada dalam organisasi rumah sakit, pada saat mulai masuk sekolah berada dalam organisasi sekolah, waktu bekerja berada dalam organisasi perusahaan, bahkan ketika meninggal dunia diurusi oleh organisasi yang disebut RT, RW,  atau Rumah Sakit. Manusia dari lahir sampai mati dikuasai oleh organisasi.  Etsioni  (1975) dalam Gudono (2017). Dalam hubungannya dengan   administrasi, dapat dikemukakan bahwa Ilmu Organisasi  merupakan bagian yang penting dari Ilmu dministrasi. Prajudi (1980:87).                   
Dari beberapa definisi yang dikemukakan dimuka dapat diambil beberapa hal pokok, yaitu : Pertama, organisasi merupakan sekumpulan orang. Kedua, Organisasi merupakan proses pembagian kerja. Ketiaga Organisasi meriyupakan sistem kerjasama Tau sistem hubungan (Net Working) . Ketiga hal tersebut dilaksanakan dalam ranbgka pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan pembagian jenis organisasi dibedakan antara organisasi non modern dan organisasi modern. Dalam perkembangannya organisasi modern sangat terkait denga perkembangan tekhnologi dimulai dengan organisasi klasik sampai  dengan kesisteman.


Sabtu, 13 Juli 2019

LATIHAN


Latihan.
Untuk memperdalam pemahaman tentang administrasi, kerjakanlah latihan berikut !
1.      Jelaskan perbedaan pengertian administrasi dalam arti luas dan arti sempit !
2.      Dalam perkembangannya, kedudukan administrasi dapat dipandang sebagai seni dan  ilmu. Jelaskan !
3.      Mengapa  pemahaman unsur-unsur dan karakteristik administrasi sangat penting ?
4.      Apa yang membedakan unsur dan karakteristik administrasi, Jelaskan!
5.      Apa yang mendasari pentingnya peranan administrasi dalam kehidupan masyarakat dewasa ini ?

Petunjuk Jawaban
1.  Pengertian administrasi dalam arti luas maupun sempit selain dikemukakan oleh para pakar dibidang administrasi, dapat juga dilihat dari segi etimologis. Pengertian administrasi terjemahan dalam bahasa Inggris adalah suatu kegiatan yang mengandung makna luas meliputi segenap aktivitas untuk  menetapkan kebijakan serta pelaksanaannya. Sementara administrasi dalam bahasa Belanda mempunyai arti  suatu kegiatan bersifat hanya terbatas pada  pada catat mencatat atau ketatausahaan  Syamsiar (2016:2).  Kegiatan pencatatan dan ketatausahaan digolongkan kedalam pengertian administrasi dalam arti sempit. Hal ini sejalan dengan pendapat Ulbert yang menyatakan bahwa  Administrasi dalam arti sempit  merupakan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan  dan memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain.  Perbedaan dari keduannya terletak pada penetapan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan.

2.      Untuk  memahami kedudukan administrasi sebagai ilmu atau  sebagai seni, dapat diteliti apakah administrasi sebagai suatu “disiplin” ataukah sebagai suatu “kegiatan” (Waldo, 1982:19).  Menurut pendapat D.waldo,  sebagai suatu ilmu,  administrasi dapat dilihat pada fungsi-fungsinya sebagai suatu studi yang sistematis, dan sebagai seni dapat dilihat pada fungsi praktisnya. Administrasi sebagai seni telah sama tuanya denga peradaban manusia. Ini artinya bahwa kegiatan administrasi sudah ada sejak adanya kerja sama manusia. Syamsiar (2016).

3.      Pemahaman tentang unsur dan dimensi administrasi sangat penting karena dimensi unsur  merupakan  bagian pokok adanya upaya atau kegiatan manusia yang melakukan  kerjasama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,  sedangkan dimensi karakteristik atau ciri merupakan indikator dalam kegiatan administrasi. Jadi dapat dipahami secara mendalam posisi masing-masing dalam korelasinya denga pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

4.      Yang membedakan antara unsur dengan karakteristik administrasi adalah unsur merupakan hal pokok yang harus ada dalam proses administrasi,  yaitu dua orang atau lebih yang bekerja sama, tujuan yang telah ditetapkan  serta  sarana dan prasarana. Sedangkan karekteristik administrasi berfungsi sebagai indikator untuk melakukan evaluasi dari kegiatan yang dilakukan. Sebagai ciri/karakteristik dalam kegiatan administrasi adalah hasil kegiatan itu harus memenuhi kriteia efektif, efisien dan rasional.

5.      Alasan mendasar tentang pentingnya peranan administrasi dalam kehidupan masyarakat adalah : Pertama,  terdapat kecenderungan dalam kehidupan masyarakat terutama dalam masyarakat modern seperti sekarang ini untuk melakukan aktivitasnya melalui berbagai organisasi. Kedua, kehidupan organisasi dilandasi dengan cara berfikir rasional. Ketiga, Administrasi menekankan adanya rasionalitas dalam proses kegiatannya seperti  termuat dalam definisi yang disampaikan para pakar dibidang administrasi.

Unsur-Unsur Administrasi


        Unsur-unsur Administrasi
Kata unsur dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti : 1. Bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; kelompok kecil (dari kelompok yang lebih besar). Dalam hubungan dengan administrasi, bagian- bagian yang mutlak harus ada dalam administrasi adalah :
1.        Dua orang manusia atau lebih;
2.        Tujuan;
3.        Tugas yang hendak dilaksanakan;
4.        Peralatan dan perlengkapan. Sondang (1981:4)
Sondang (1992:3) menjelaskan secara panjang lebar tentang unsur-unsur tersebut. Menurut Sondang, tidak dapat disangkal lagi  bahwa administrasi hanya ada jika terdapat dua orang atau lebih berinteraksi satu sama lain bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Proses administrasi segera terjadi  bila terdapat kegiatan tertentu yang melibatkan dua orang atau lebih (tidak dengan bekerja sendirian). Dalam menguraikan unsur orang (manusia) ini, Sondang mengaris bawahi pentingnya peranan orang dalam proses administrasi.
Unsur kedua administrasi adalah tujuan.  Sondang menjelaskan bahwa  tujuan dapat diperinci menjadi tujuan jangka panjang, sedang dan jangka pendek.  Uraian tentang tujuan masih dapat dibedakan antara tujuan dan sasaran atau tujuan antara. Tujuan dalam jangka pendek dan sedang oleh Sondang digolongkan sebagai tujuan antara atau sasaran. Artinya tujuan yang akan dicapai sebagai bagian dari tujuan jangka panjang.  Bagaimana membedakan tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Berikut adalah beberapa ciri untuk dapat mengenali masing-masing,  Tujuan jangka panjang  bersfat idealistik, abstrak dan kualifikasinya “tidak terbatas”.  Sedangkan sasaran atau tujuan antara, bersifat praktikal, jengkauan waktu lebih pendek, bentuknya lebih konkret dan pada umunya hasilnya dapat dikuantifikasikan. Sondang (1992:5). Kapan tujuan itu ditetapkan ? Tujuan ditetapkan oleh para pendiri organisasi ( ini biasanya pada tujuan jangka panjang). Dalam proses kemudian, tujuan jangka pendek dan jangka sedang ditetapkan oleh para anggota baik yang berstatus pendiri maupun yang datang kemudian.  Contoh yang paling mudah adalah tujuan akhir dari sebuah negara, ditentukan oleh para pendiri, sedangkan dalam perjalanan kemudian tujuan antara ditetapkan sesuai tuntutan waktu dan kepentingan.  Perubahan dalam hal tujuan akan selalu ada karena berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Mengenai tugas dan pelaksanaannya dijelaskan bahwa dalam pencapaian tujuan akan lebih efisien  dan ekonomis apabila semua orang yang terlibat mau bekerja sama satu sama lain. Bagaimana dengan kerja sama, apakah kerja sama merupakan unsur administrasi ? Kerja sama tidak termasuk dalam unsur administrasi. Sondang (1981:4).  Kerja sama dibedakan dalam dua hal, pertama; kerja sama yang ikhlas dan sukarela dan, kedua; kerja sama yang dipaksakan. Menurut Sondang akan lebih tepat dikatakan bahwa yang menjadi unsur administrasi adalah “kemampuan bekerja bersama” dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dtetapkan sebelumnya. Sondang (1992:5) Dalam penjelasannya dinyatakan bahwa kerja sama adalah kondisi ideal dalam administrasi, ketiadaan kondisi tersebut tidak boleh menjadi penghalang bagi  berlangsungnya proses administrasi. Hal ini disebabkan seperti telah dijelaskan dimuka bahwa kerja sama bisa terjadi sukarela dan dapat juga terjadi dipaksakan.
   Mengenai unsur sarana dan prasarana terkadang dalam kesempatan lain Sondang menyebutnya sebagai unsur peralatan dan perlengkapan. Unsur ini dalam prakteknya tergantung kepada beberapa hal, antara lain (1). Sifat tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, (2) aneka ragam tugas yang hartus dilaksanakan, (3).Jumlah orang yang tedrlibat, (4). Ukuran besaran organisasi, (5). teknologi yang dimanfaatkan, dan (6). produk yag hendak dihasilkan. Pemanfaatan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan  sedemikian rupa diharapkan dapat memperoleh manfaat yang maksimal.
     Pendapat lain tentang unsur-unsur administrasi seperti telah disebutkan dimuka adalah pendapat yang disampaikan oleh Pasolong (2016:5),  yang menjelaskan bahwa administrasi dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi unsur-unsur  administrasi dan dimensi ciri-ciri atau karakteristik. Dimensi unsur terdiri dari :
1.        Adanya tujuan atau sasaran yang ditentukan sebelum melaksanakan suatu pekerjaan.
2.        Adanya kerjasama  baik sekelompok orang atau lembaga pemerintah maupun lembaga swasta.
3.        Adanya sarana yang digunakan oleh sekelompok atau lembaga dalam melaksanakan tujuan yang  hendak dicapai.
Kedua pendapat itu pada dasarnya sama, hanya dalam uraian Pasolong unsur kerja sama menjadi satu kesatuan dengan adanya sekelompok orang dan bahkan ditambah dengan istilah lembaga baik pemerintah maupun swasta. Unsur lain seperti unsur sarana dan prasarana serta unsur  tujuan dirinci tersendiri masing-masing secara terpisah. Hal lain hal yang membedakan dengan Siagian, adalah unsur tugas yang hendak dilaksanakan. Oleh Siagian unsur ini dirinci tersendiri sedangkan dalam Pasolong, unsur ini tersirat dalam unsur kerja sama. Istilah kerja sama,  Siagian (1992:5) berpendapat bukan sebagai unsur administrasi. Alasan yang dikemukakan sbb :
“Alasan untuk mengatakan demikian ialah bahwa jika diterima pendapat bahwa unsur merupakan bagian yang mutlak dari sesuatu, akan segera terlihat bahwa karena kerjasama  merupakan kondisi ideal, tidak terwujudnya kondisi demikian  ttidak boleh menjadi penghalang bagi berlangsungnya proses administrasi.............Oleh karena itu lebih tepat jika dikatakan bahwa yang menjadi unsur administrasi adalah “kemampuan bekerja bersama” dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”

Sondang (1992) menjelaskan bahwa kerjasama adalah sebuah kondisi ideal yang selalu didambakan, namun belum tentu selalu dapat diwujudkan. Upaya untuk menumbuhkan dan memelihara kerjasama tidak selalu mudah. Jadi kerjasarama menurut Sondang baik secara konseptual maupun secara teoretikal bukan merupakan unsur administrasi.

Sumber : Sondang Siagian, Filsafat Administrasi, 2016
                 ------------------  , Filsafat Administrasi 1981
                 ------------------   , Krerangka Dasar Ilmu Administrasi (1992)
                  , 





Peranan Administrasi


   Peranan Administrasi
Administrasi juga sangat penting dalam kondisi dunia yang modern seperti dewasa ini. Sondang mengutif pandangan  sejarawan politik, Charles A. Beard, (1937) yang menyatakan bahwa tidak ada satu hal diabad modern ini yang lebih penting dari administrasi. Peranan Administrasi dalam dalam kehidupan dan perkembangan masyarakat dapat dilihat berbagai pendapat para akhli sebagai berikut :
1.     Albert Lepawsky (1966) dalam Ulbert (1989),  menunjukkan 6 ( enam ) peranan administrasi dalam kehidupan dan perkembangan masyarakat, yaitu :
a.      The Universal of importance of administration
Administrasi merupakan satu subjek dari kepentingan universal. Peran ini sejalan dengan  pendapat Fayol,  yang menyatakan bahwa  “ Melalui pengetahuan administrasi,  kita mengerti perencanaan, organisasi, komando, koordinasi dan control, yang menjadi dasar-dasar untuk tenaga kerja. Dengan demikian tiap orang mempunyai kebutuhan akan administrasi “, sehingga administrasi menjadi satu subjek dari kepentingan universal.
b.     The stabilizing role of administration in society. (Stabilisasi Institusi-institusi Sosial). Peran ini sejalan pendapat Faul Figor, yang menyatakan bahwa fungsi primer administrasi adalah untuk stabilisasi institusi-institusi sosial.
c.         The role of administration in social change (menjamin stabilitas sosial dengan menyediakan fasilitas bagi perubahan sosial).  Sejalan pandangan Brook Adam, Ulbert menyatakan  bahwa fungsi pokok dari  administrasi adalah  untuk menjamin stabilitas sosial dengan menyediakan fasilitas bagi perubahan sosial
d.      The threat of a managerial revolution
Sejalan dengan pandangan James Burnham, Ulbert menyatakan bahwa  kualitas esensial dari emerging society adalah dalam hal karakter menajemennya; bahwa dalam  kenyataannya para manajer mempunyai kesiapan  untuk take over masyarakat modern.
e.       The prosfect of a managerial evolution 
Sejalan dengan pandangan Charles Meriem, Ulbert menyatakan bahwa lambat laun   masyarakat akan memberikan posisi manajer pada  masyarakat demokratik
f.        Administration as the key to modern society
Sejalan dengan pandangan Charles A Beard, Ulbert menyatakan bahwa administrasi merupakan suatu kunci untuk pengabadian  kekuasaan dalam masyarakat besar.
Beberapa alasan yang lain yang mendasari pentingnya administrasi dalam kehidupan  masyarakat, dapat diikuti pandangan Prajudi Atmosudirjo (1980:56), sebagai berikut :
1.        Dalam kehidupan masyarakat dan negara Indonesia yang akan datang, peranan administrasi akan makin penting yakni dengan perubahan pola kehidupan disegala bidang menjadi pola kehidupan berdasarkan organisasi;
2.        Pola kehidupan berorganisasi ini berkaitan dengan pola kehidupan modern dan cara berfikir serta bekerja secara rasionil;
3.      Cara berfikir dan bekerja secara rasuonil ini berkaitan dengan ilmuu pengetahuan  dan teknologi modern;
4.   Berfikir dan bekerja secara rasionil, ilmiah dan teknologi modern, didalam pola kehidupan berorganisasi modern, memerlukan administrasi.
Sondang  Siagian dalam bukunya Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, menyatakan bahwa pentingnya peranan administrasi dalam kehidupan modern sangat tergantung kepada definisi yang digunakan sebagai titik tolak berfikir. Sondang juga menyatakan bahwa administrasi sangat penting dalam kondisi dunia yang modern seperti dewasa ini. Sejalan dengan itu, ia mengutif pandangan  sejarawan politik, Charles A. Beard, (1937),  yang menyatakan bahwa tidak ada satu hal diabad modern ini yang lebih penting dari administrasi. Hal yang menyebabkan  atau mendasari pentingnya peranan administrasi, menurut  Sondang,  dikarenakan semua keputusan, baik dibidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan serta bidang lainnya, hanya ada artinya apabila keputusan tersebut terlaksana dengan efisien dan efektif.  Pelaksanaan keputusan itu menurut Sondang sesungguhnya menjadi dasar utama keberadaan suatu sistem administrasi tertentu.
          Berdasarkan uraian dimuka dapat disampaikan bahwa administrasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat terutama dalam masyarakat modern seperti sekarang ini. Satu hal yang sangat mendasari kepentingan itu adalah kecenderungan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya melalui berbagai organisasi. Kehidupan organisasi dilandasi dengan cara berfikir rasional. Administrasi menekankan adanya rasionalitas dalam proses kegiatannya seperti  termuat dalam definisi yang disampaikan pakar administrasi Sondang Siagian.

Sumber : Siagian, Sondang, P,   Rineka Cipta, Jakarta, 1982
               Silalahi ,Ulbert, Studi Tentang Ilmu Administrasi, Sinar Baru A, Bandung,2011

Jumat, 03 Mei 2019

Angsuran Pajak


Pajak Penghasilan Pasal 25

            PPh pasal 25 adalah angsuran pajak penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan

 Besarnya Angsuran Pajak Tahun Berjalan

Perhitungan angsuran bulanan
Besarnya angsuran pajak tahun pajak berjalan  adalah Pajak tahun lalu dikurangi jumlah pajak yang telah dipotong.

Contoh :
PPh terutang berdasarkan SPT th 2009   Rp. 50.000.000.
dikurangi :
PPh  21              Rp. 15.000.000
PPh 22                           Rp. 10.000.000
PPh 23                           Rp.   2.500.000
PPh 24                           Rp.   7.500.000
Jumlah kredit pajak     Rp. 35.000.000
Selisih                           Rp. 15.000.000

            Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri setiap bulan  pada tahun 2010 adalah  Rp.1.250.000 ( 15.000.000 :12 = Rp.1.250.000)

            Penghitungan besarnya angsuran pajak tahun berjalan dalam hal-hal tertentu
Hal-hal tertentu :
  1. WP berhak atas kompensasi tertentu
  2. WP memperoleh penghasilan tidak tertatur
  3. ST PPh tahun yang lalu disampaikan  setelah batas waktu yang ditentukan
  4. WP diberikan perpanjangangan jangka waktu penyampaian SPT PPh
  5. WP membetulkan sendiri SPT PPh yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan

1. WP berhak atas kompensasi kerugian
            Kompensasi kerugian berasala dari :
  1. SPT
  2. Surat Ketetapan Pajak
  3. Surat Keputusan Keberatan
  4. Putusan Banding (psl 6(2) atau psl 31A UU Pajak Penghasilan

            Besarnya kompensasi kerugian  adalah  PPh yang dihitung dengan dasar perhitungan PPh  dikurangi dengan pajak penghasilan yang dipotong dan/atau dipungut serta pajak penghasilan yang  dibayar  atau terutang diluar negeri yang boleh dikreditkan dibagi 12 atau
jumlah banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak

Contoh :
  1. PT Bahari, penghasilan tahun 2012 Rp.120.000.000.
  2. Sisa kerugian  tahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan Rp.10.000.000.
  3. Sisa kerugian yang belum dikompensasikan  tahun 2012 Rp.30.000.000.

Perhitungan PPh 25 tahun 2012 adalah
Penghasilan tahun 2012                                                  Rp.120.000.000
Sisa kerugian yang belum dikompensasikan th 2012    Rp.  30.000.000
Penghasilan yang dipakai dasar penghitungan
angsuran PPh psl 25                                                        Rp.  90.000.000

Pajak penghasilan yang terutang 25% x Rp90.000.000 Rp.   22.500.000

       Besarnya angsuran  pajak 2013 = ½ x Rp.22.500.000 =  Rp.1.875.000.

Sumber : Perpajakan, Abdul Halim, UT. 2018




  4 Ciri Generasi Milenial Apakah anda suka gadget   dan Ambisius ?   Mungkin kedengarannya agak aneh pertanyaan diatas. Tapi gadget d...